Mohon tunggu...
Arpan Parutang
Arpan Parutang Mohon Tunggu... Programmer - Sanggar Belajar Pegaxus

a man who never want to sell the world..

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Kacang Goyang Kotamobagu Memecahkan Rekor Muri

25 Mei 2010   18:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:58 2958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

[caption id="attachment_149964" align="alignleft" width="300" caption="koleksi pribadi"][/caption] Kacang Goyang, begitu nama makanan ini, Saya tidak terlalu tau kenapa dinamakan demikian, tapi karena proses pembutannya yang harus digoyang-goyang di atas bara api (seharusnya), saya mengambil kesimpulan bahwa dari sinilah kenapa kacang ini dinamakan kacang goyang. Kacang Goyang dibuat dari komposisi Kacang Tanah yang sebelumnya di tondag (disangrai), dan kulit-kulitnya di lepaskan, lalu di goyang di atas bara api, atau karena sekarang adalah jamannya efektiv dan efisien, maka banyak Pembuat kacang goyang sudah menggunakan kompor minyak tanah, yang bagian atasnya dilapisi dengan seng, serta tanah, sehingga bara api tidaklangsung mengenai digu (nyiru), tempat kacang di goyang di bawah lelehan gula yang telah di beri pewarna untuk membuat kacang goyang menjadi berwarna warni. Sebenarnya proses pembuatan kacang goyang tidak rumit, letak kesukarannya hanya pada cara menggoyangkan kacang, sehingga kacang tidak tumpah, dan lelehan gula merata ke semua bagian kacang. dan hasil akhirnya, kacang tadi akan berlapiskan tekstur-tekstur gula mirip seperti batu karang.tapi tidak sekeras karang tentunya. Senin, 24 mei 2010, tepat pada ulang tahun ke-3 KOta Kotamobagu, salah satu daerah hasil pemekarang kabupaten bolaang mongondow propinsi sulawesi utara, mengadakan pemecaran Rekor MURI untuk pembuatan kacang goyang massal.500 wanita, mengikuti kegiatan ini, membuat 2,5 kwintal kacang goyang. Jauhnya lokasi kota kotamobagu dari ibu kota propinsi membuat event ini tidak mendapat banyak liputan, ah tidak apa-apa yang penting goyangannya mantap..^^ [caption id="attachment_149968" align="aligncenter" width="300" caption="ada yang pake kompor (koleksi pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_149971" align="aligncenter" width="300" caption="ada yang pake tungku plus bara (koleksi pribadi)"][/caption] Sebagai salah satu komoditi andalan kota kotamobagu, Kacang Goyang memang belum dapat berbicara di tingkat nasional, pemerintah kota yang masih baru belum mampu memfasilitasi pengusaha kacang goyang untuk minimal menasionalkan produknya. padahal dari beberapa uji sederhana yang saya lakukan, kacang goyang cukup diminati oleh banyak orang selain masyarakat mongondow (suku utama di Bolaang MOngondow). Contohnya  : 1. Ibu KOs saya di jatinangor,Tidak pernah absen memesan kacang goyang setiap lebaran, katanya "Selain Enak juga unik, pas untuk kue lebaran" 2. Mantan Pacar saya di sukabumi pernah keheranan, katanya "kacang ini di pahat yah ? enak,unik dan nikmat". 3. Kawan - Kawan kos-an saya di Jatinangor sering menjadikan kacang goyang sebagai cemilan ketika sedang belajar, bahkan popularitas keripik kentang sebagai panganan cemilan sempat terancam. 4. Doseng pembimbing saya berkata "Nanti kalo pulang kampung, jangan lupa bawa kacang pahat yah", walau penyebutannya salah, saya anggap itu sebagai pujian. [caption id="attachment_149972" align="aligncenter" width="300" caption="gula di teteskan lewat batok kelapa (koleksi pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_149973" align="aligncenter" width="300" caption="Peralatan yang digunakan (koleksi pribadi tapi buka peralatan saya)"][/caption] [caption id="attachment_149974" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana pemecaha rekor MURI (koleksi Pribadi)"][/caption] [caption id="attachment_149976" align="aligncenter" width="300" caption="dapat dari google.com (kira-kira kacang goyang tuh seperti ini)"][/caption] Yah, memang untuk lebih valid diperlukan riset yang lebih profesional untuk menentukan apakah kacang goyang diminati oleh banyak kalangan. Dan tentu saja di perlukan banyak usaha pula untuk mempromosikannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun