Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Manusia Lebih Manusiawi

29 Mei 2017   23:26 Diperbarui: 29 Mei 2017   23:44 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Humanisme

           

Humanisme adalah sebuah kata yang seringkali digunakan dalam filsafat, pendidikan dan sastra. Kata humanisme sendiri menyimpan banyak arti, dari pengartian umum sampai secara mendalam. Secara umum, arti humanisme adalah sekelompok manusia dalam mengetahui keberadaan dirinya dalam hubungan dengan kemanusiaan orang lain dalam sebuah komunitas. Secara etimologis, kata humanisme berkaitan dengan banyak kata Latin, beberapa diantaranya humus berarti tanah atau bumi, homo yang berarti manusia, dan humanus yang memperlihatkan sifat membumi atau manusiawi. Istilah senada dengan kata humanisme adalah humilis yang berartikan kesederhanaan dan kerendahan hati. Dari berbagai istilah di atas menunjukkan makna kata dan inti permasalahan humanisme itu sendiri adalah humanus atau manusia itu sendiri, artinya bagaimana caranya kita bisa memanusiakan manusia serta  siapa yang bertanggungjawab atas terjadinya semua ini.

           Humanisme memiliki arti lain yaitu aliran yang memiliki tujuan menghidupkan rasa kemanusian dan mencita-citakan pergaulan manusia yang lebih baik. Humanisme beranggapan bahwa manusia sebagai sesuatu yang paling penting, paling utama pada sifat kemanusiaan manusia. Disaat manusia dilihat dari semua sifat kemanusiaannya, memiliki banyak potensi yang luar biasa secara psikologis, sosial, dan kultural. Humanisme terfokus pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Melihat bagaimana manusia membangun dan memperbaharui dirinya masing-masing untuk melakukan hal-hal positif, kemampuan bertindak positif ini disebut potensi manusia. Humanisme memiliki pemikiran menyempurnakan kemanusiaan manusia. Pemikiran ini diterapkan dengan cara yang manusiawi juga, yaitu humanisasi. Hominisasi, Manusia tidak hanya harus menjadi homo(manusia), dia juga harus menjadi homoyang human, artinya berkebudayaan lebih tinggi.

            Dalam pengartian dunia modern, humanisasi berartikan pemanusiaan atau penerapan rasa dan arti peri kemanusiaan kepada manusia. Humanisme sendiri adalah doktrin yang menekankan arti dan kepentingan ideal kemanusiaan. Kemanusiaan harus diartikan selalu mengikuti perkembangan zaman. Kemanusiaan tidak boleh diartikan sebagai esensi tetap dan suatu teori yang benar. Makna kemanusiaan adalah proses menjadi manusiawi dalam interaksi antar manusia dengan konteks yang selalu berkembang mengikuti zaman. Kebanyakan orang di dunia mengartikan kata humanisme sebagai sesuatu yang positif. Banyak arti positif humanisme diartikan sebagai cinta akan  peri kemanusiaan, peri perdamaian, peri persaudaraan. Akan tetapi, makna sebenar dari humanisme jauh lebih signifikan, humanisme adalah pola pikir bahwa peri kemanusiaan adalah yang paling penting dan menjadi fokus dan tujuan utama. Jika diartikan, humanisme mengajak kita para manusia untuk berpaling dan melupakan Tuhan yang katanya menciptakan kita, dan yang paling penting di dunia adalah kepentingan keberadaan dan identitas kita masing-masing. Humanisme adalah sistem pemikiran apapun yang terbaik bagi manusia, bukan pada kepercayaan manapun.

            Humanisme diartikan sebagai ateistik berawal dari Eropa pada saat modernisasi. Proses modernisasi itu menghasilkan semboyan “sapere aude !” yang berartikan beranilah pada nalarmu masing-masing. Semboyan ini menuntut agar kita manusia berani berfikir sendiri dan tidak pernah percaya pada sesuatu yang tidak bisa bertahan di hadapan nalar dan pikiran logis. Humanisme hanya percaya pada apa yang bisa dinalar dan membuang kata Tuhan, humanisme dalam arti sebenarnya mirip dan identik dengan ateisme. Para humanis yang menganut paham humanisme ateistik memiliki dogma  ateis bahwa alam semesta dan manusia tidak diciptakan tetapi ada secara bebas, bahwa manusia tidak bertanggung jawab kepada otoritas lain apa pun selain dirinya, dan bahwa kepercayaan kepada Tuhan menghambat perkembangan pribadi dan masyarakat. Dari pengartian tersebut, para humanis beranggapan bahwa manusia adalah pusat dari semuanya dengan meninggalkan Tuhan dalam hidup kita.

            Humanisme secara mendalam yaitu memanusiakan manusia dengan berpusatkan peri kemanusiaan dan beranggapan bahwa manusia adalah segalanya tanpa mempercayai sesuatu yang tidak bisa dinalar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun