Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pamer Kekayaan

19 Maret 2023   22:06 Diperbarui: 19 Maret 2023   22:22 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya orang bermaksud untuk pamer kekayaan adalah untuk mendapat pengakuan dari orang lain. di era digital ini, media sosial adalah satu-satunya wahana  untuk unjuk harta dan unjuk gigi. Sadar atau tidak bagi yang pamer harta telah menjerumuskan sebelah kakinya ke jurang nista atau barangkali si pamer tidak lagi memperdulikan omongan orang, toh dia merasa uang yang didapat  adalah uang dia, harta adalah harta dia. 

Terlepas dari hobby seseorang yang suka pamer, baik itu kaum pria maupun wanita, yang tentu bisa saja menimbulkan  kesenjangan sosial. Misalkan  si A susah cari uang untuk beli makanan, ternyata ada orang yang suka pamer harta. bahkan  si A ingin membeli sandal jepit pun harus menunggu berbulan-bulan  mengumpulkan uangnya. karena si A lebih mementingkan  perut daripada sandal. 

Akhir-akhir ini terkuak berita beberapa orang pejabat negara yang suka pamer harta, bahkan katanya tidak melaporkan pajak penghasilan dari harta yang dimilikinya, tentu ini sangat membuat orang-orang jujur tersinggung, apalagi beberapa pejabat tersebut adalah orang yang berkutat di masalah perpajakan. Memang benar kata orang tua dulu, sepandai-pandai tupai melompat suatu saat dia akan terjatuh juga. 

Barangkalai Si Pamer harta tidak menyangka kehidupan pribadinya  terungkap dengan kelakuan sang anak. Mimpi apa si Pamer Harta sehingga hidupnya jadi kacau balau akibat perlakuan anaknya terhadap orang lain.  

Tuhan membuka aib melalui si anak. Siapa yang menyangka setelah sekian puluh tahun Rafael  menyimpan status harta-harta tersebut supaya tidak terkuak, ternyata alam berkata lain.Tuhan memberikan teguran yang sangat dahsyat, sehingga akibatnya tidak bisa dibendung. Lantas apa yang mendorong mereka berprilaku demikian ? Bisa dari lingkungan, bisa juga sifat sombong yang  sudah ada sejak lahir pada dirinya. 

Seperti  yang tertulis dalam ayat alkitab. Amsal 23:4-5 " jangan bersusah payah untuk menjadi kaya,tinggalkan niatmu itu, kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia karena tiba-tiba ia bersayap,lalu terbang ke angkasa seperti Rajawali. dan Amsal 11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna,tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut.

Menurut beberapa ahli apa  yang membuat orang suka pamer ?

a.  Insecure > seseorang menganggap dirinya  penting,sehingga dia mencoba membuktikan diri. Dengan cara memamerkan hal-hal baru yang dipunya, secara terus menerus sampai orang lain mengakui.

b.  Menipu diri sendiri untuk terlihat makmur > prilaku ini normal saja dilakukan asal tidak melewati batas kewajaran. Jika seseorang merasa terpaksa untuk membual tentang kesuksesannya,itu adalah penipuan diri sendiri.

c.  Pengalaman masa kecil > contohnya ketika masih kecil banyak orang yang memberikan perhatian kepadanya dan selalu disanjung, maka ketika dewasa dia akan terobsesi untuk bisa mempertahankan perhatian tersebut dan berakhir sebagai si tukang pamer.

d.  Obsesi > type orang yang suka pamer terobsesi ketika menyukai seseorang atau barang tertentu, atau hanya ingin balas dendam pada orang tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun