Orang boleh berteriak - teriak menjadi orang baik, tapi pelaksanaannya tidak benar, orang boleh memproklamirkan dia orang kaya, tapi untuk membantu sebiji batu kerikil pun di kelurahan untuk perbaikan jalan setapak misalnya pun tidak diberikan.  Orang boleh mengatakan dia suci dan taat beribadah, tapi dia membenci agama orang lain, dan tidak menghargai kepercayaan orang lain.  Orang boleh bertindak menjadi seorang pendengar yang baik terhadap keluh kesah temannya yang sedang bersedih, tapi  kenapa malah dia yang menjadi sumber kejelekan dan kelemahan dari teman yang sudah curhat ke dia.
ada beberapa cara melatih diri menjadi "perduli" terhadap teman diantaranya :Â
Jadilah pendengar yang baik. Jangan menjadi sumber berita bohong.  Peduli pada lingkungan sekitar yang bisa digambarkan lewat gotong royong atau terlibat didalam Siskamling.( ini saya wujudkan dengan memberikan uang limapuluh ribu  setiap bulan kepada ketua RT )  supaya lingkungan sekitar kami aman. memberi perhatian. dengan  membantu sesama ( kalau tidak mampu membantu, paling tidak jangan memprovokasi ) Tidak membeda - bedakan suku dengan suku lainnya. Menolong  dengan tulus tanpa melihat status dan mengharap imbalan.  Jangan  menonjolkan kebudayaannya sendiri dan menjatuhkan budaya orang lain .hormatilah  adat istiadat dan budaya suku yang lain. Perbanyak  membuat kebajikan, karena  diakhirnya orang akan berlomba - lomba untuk membuat kebaikan. Kebajikan dan kebaikan tidak diperjual belikan, tapi dapat dirasakan, dinikmati dan diamalkan. Ayok....berbuat kebajikan, karena upahnya akan mendatangkan kebaikan. Mulailah dengan yang kecil.dan ber Pancasila. Horas...horas....horas.......
Â
                                                            Â