Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dimulai dari yang Kecil Dulu

25 Juli 2022   19:52 Diperbarui: 25 Juli 2022   20:18 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada dasarnya perbuatan baik adalah  bentuk kasih sayang serta kepedulian kepada sesama dan lingkungan. Jika hal tersebut dilakukan secara berkala, maka kita dapat merasakan berbagai manfaat yang baik untuk kenyamanan tubuh, jiwa dan raga. contoh nya : kita tidak usah gengsi mengucapkan terima kasih kepada petugas parkir dan pengemudi gojek, penjaga toilet. bisa  membuang sampah pada tempatnya. memberikan tempat duduk pada ibu hamil, atau mereka   yang lebih tua ketika kita berada di  kenderaan  umum, atau diruang tunggu. Bisa membantu para lansia  membawakan barangnya  saat naik/turun  tangga atau menyeberangkan.

bagaimana kita mengawali  perbuatan  baik?

Kebaikan tak melulu harus dilakukan dengan cara yang luar biasa. Kebaikan  juga bisa diberikan lewat berbagai cara sederhana. Syaratnya pun tak sulit. Hanya perlu kata "mau". dan  "ikhlas" banyak sekali kebaikan yang bisa dilakukan untuk berperan memberi kontribusi terhadap lingkungan. Sebab kebaikan dan kontribusi yang kita lakukan, tak hanya membuat lingkungan dan diri bahagia, Niat yang ikhlas menjadi awal dari perbuatan yang baik. Karena seseorang yang mengerjakan sesuatu dengan niat ikhlas maka hasilnya akan membuat perasaan lega dan bahagia. Berikut nya ada beberapa contoh yang bisa kita jabarkan dalam kehidupan sehari-hari terhadap diri sendiri maupun terhadap lingkungan sekitar.

bagaimanakah bersikap baik kepada sesama?

Mampu memberi pertolongan ketika orang membutuhkan, Berbagi pada sesama teman. Mendengarkan ketika teman bercerita dan berkeluh kesah, Ikut merasa gembira saat teman bahagia. Menjenguk teman/saudara  yang sedang sakit, Menghibur ketika teman bersedih. Memberikan dukungan dan semangat pada teman. Terakhir memberikan pujian pada teman/anak dan pasangan.

mampu memberi pertolongan ketika orang  membutuhkan

Profesi yang saya geluti sekarang adalah profesi Officium nobile. Menjadi sebuah pegangan bagi profesi advokat  untuk tidak memperdulikan latar belakang klien yang dibelanya dan  berprinsip Kemanusiaan, karena itulah profesi advokat dianggap mulia. Karena advokat mengabdikan dirinya serta kewajibannya kepada kepentingan masyarakat dan bukan semata-mata karena kepentingannya sendiri. Banyak cerita yang tersimpan di memori saya, diantaranya  kisah perceraian yang harus dilaksanakan namun untuk biaya pendaftaran gugatan sajapun klien tidak bisa memenuhi. Ada juga kasus PMH ( perbuatan melawan Hukum ) yang tidak bisa membayar honor kami karena ketiadaan biaya. Untuk sidang lapangan pun harus  berbagi dua.antara klien dengan kami selaku kuasa hukumnya. Ketika perkara sudah selesai dan dinyatakan dengan putusan Pengadilan (Inkrach), maka klien hanya bisa mengundang kami makan bersama kerumahnya sebagai ungkapan terimakasih. Bagi kami selaku kuasa hukum tidak menampik bahwa dari sekian orang klien yang ekonominya pas-pas an masih banyak yang   menghargai usaha kami, sehingga ketika diantara   klien yang tidak punya uang  senang dengan keberhasilan  kami memperjuangkan hak-haknya  maka disitulah kami merasa berharga dan dihargai. Kebahagiaan yang tidak bisa diukur dengan uang dan mampu memberi pertolongan ketika orang membutuhkan.

 berbagi pada teman

Dalam hidup  ternyata kita tidak bisa hidup sendiri. Kita akan tetap butuh orang lain untuk tempat bertukar cerita, saling memberi support, dan berbagi satu sama lain. Namun ternyata menemukan teman yang cocok untuk saling bertukar pikiran itu tidaklah  mudah. Alasan pertama kenapa kita harus punya teman untuk berbagi cerita adalah supaya perasaan  menjadi lega dan tenang. Disaat ada hal yang mengganggu pikiran, perasaan sedang kacau balau, stress, ketika itulah kita   butuh teman untuk saling bercerita /berbagi (curhat). Tidak bisa dipungkiri bahwa banyak teman-teman yang enggan mengeluarkan unek-unek,. suka  menyimpan masalah karena tidak punya tempat untuk bercerita, disamping tidak percaya kepada teman sendiri. karena itu carilah teman  paling tidak untuk  menjadi pendengar yang baik. Berbagi pada teman bukan sekedar berbagi dengan  uang, tapi berbagi perasaan juga sangatlah bermanfaat.

menjadi pendengar yang baik

Disaat mendengarkan cerita atau keluhan seseorang, kita berupaya untuk  serius  dan menaruh  perhatian.. maksudnya  agar lawan bicara kita bisa merasakan ketulusan yang kita berikan, sehingga dia pun merasa nyaman. . Ketulusan dan ketertarikan kita  mendengarkan juga bisa membangun kepercayaan terhadap kita. Dan yang terpenting  Jangan memotong Ceritanya.dengarkan dulu sampai ceritanya habis. Sehingga dia merasa kita adalah teman yang baik dan pas sasaran. Jangan pula menjadi sumber cerita kepada orang lain. Bisa-bisa kita di cap  orang sebagai  nasum (nada sumbang).bukan nara sumber.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun