Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanpa Judul

6 Juli 2022   12:34 Diperbarui: 6 Juli 2022   12:35 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Zaman sekarang, ketika seseorang tidak mendapat jatah dilantik menjadi seorang pejabat,dia pasti ribut dan memprovokasi temannya.padahal harusnya dia berkaca dulu,merenung dan instrospeksi diri, karena diposisinya yang sekarang ini pernah dirasakan orang lain.jadi jangan lebayyyy.

Sudah rahasia umum,bahwa ketika si A bernasib baik menjadi seorang pejabat atau pemimpin atau boss disuatu perusahaan,maka yang pertama dilihat orang adalah pengikutnya.apakah langsung arogan,atau biasa aja sikapnya normal atau bahkan tidak perduli siapa pun yang memegang tampuk kekuasaan. contohnya ketika seorang KDH pemenang sudah dilantik, besoknya dia sudah pasti melantak. seakan2 balas dendam pengikutnya berlomba-lomba memberi masukan,si A,si B dan si C...ini kesini,ini kesitu,ini duduk manis dan yang itu masuk kandang dulu sebentar. 

Lalu digodok,diberi bumbu asam ,manis,garam dan penyedap,lalu lihat siapa yang pernah mendukung siapa,partai mana yang menaungi dia,gereja mana yang pernah mengusulkan dia, dll,dsb. maka jadilah seperti yang didiskusikan, berapa lama kita pakai? 6 bulan saja. Ok... sepakat. sesuai peraturan kan belum boleh melantik,pelaksana sajalah dulu begitu lah diskusi mereka.

Jangan sombong ketika menjabat

Ingat pepatah orang tua,," diatas langit masih ada langit" pepatah ini maksudnya  " jangan sombong, kekuasaan mu masih ada yang lebih berkuasa" yaitu sang Pencipta, apabila sang Pencipta murka,maka dalam waktu sedetik semuanya bisa menjadi abu.

Alkisah ada seorang pejabat yang ketika KDH yang didukungnya menang,diapun bertingkah seperti kdh juga ( sengaja tulisan kdh diperkecil karena memang dia kecil, gayanya saja yang besar ) segala sesuatu dia bisa menghandle,kacau semua birokrasi.tupoksi tidak dikuasai, berlagak bisa lobby sana lobby sini,dia tidak menyadari ada ratusan bahkan ribuan mata yang mengintai kelemahan-kelemahan nya . 

Pegawai dibuat tidak nyaman dalam bekerja,. sampai tidak cukup lembaran artikel ini untuk menggambarkan kejelekan nya.padahal usianya belum paruh baya, singkat cerita ternyata di periode berikutnya si KDH yang didukungnya keok alias kalah. Terus aku pie???? 

Menjadi provokator

Kasihan karena impiannya untuk menjabat kedua kalinya tidak tercapai,dia mulai bernyanyi,bersiul diwarung kopi dan di kafe-kafe, sampai dompet nya bocor asal ada teman nya ngerumpi. Semua yang dikerjakan oleh KDH pemenang, diklaimnya jelek,semua bobrok. padahal kalau dia sadar yang dikerjakan sekarang adalah melanjutkan apa yang belum selesai dari pemerintah sebelumnya. dia pun termasuk didalamnya.maka tidak lah heran kalau sekarang dimana pun dia nongkrong orang pasti pergi menghindari, paling tidak membuat jarak diantara meja.

Sebenarnya artikel ini tertuang bukan tanpa tujuan,sekedar mengingatkan bahwa hidup ini sudah ada limit waktu nya,ada waktu posisi diatas, kadang dibawah ,disamping bahkan di belakang. terbersit di pikiran  apakah sebenarnya yang kita ributkan di dunia ini. Tuhan sudah kasih rezeki walaupun pas-pas an, sudah dikasih kesehatan,tapi kita belum sehat rasanya kalau belum membuat orang sakit hati,sudah dikasih kehormatan, tapi kita selalu merendahkan diri sendiri dengan tingkah laku yang sering diluar kesadaran. 

Jadi teringat akan kematian seorang mantan pejabat yang kaya raya, ketika meninggal dunia dia hanya membawa pakaian yang ditubuhnya dan selembar ulos yang ditutupkan  ke tubuhnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun