Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Capek Ya, Menunggu Mata yang Melirik

15 Juni 2020   13:44 Diperbarui: 15 Juni 2020   13:47 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sejak pertama kali menulis di kompasiana ini, perasaan saya senang bukan main, secara tulisan kita dilirik dan diberikan kotak berwarna disebelah bawah tulisan,plus komen yang membangun dan bersahabat. statistik menunjukkan bahwa saya masih contreng hijau dengan peringkat debutan. 

Pengikut masih hitungan jari dan yang saya ikuti dua kali lipatnya. Setiap kali saya selesai menulis ada kelegaan yang meliputi, seperti  air yang mengguyur ditubuh ketika badan serasa lepas dari suhu yang panas. 

Namun acapkali rasa itu menurun disaat kita buka artikel ternyata yang mengintip hanya sedikit, tidak seperti guyuran air tadi. itulah  yang saya alami setiap kali hingga detik ini. saya ingin bertanya,,mengapa,,bagaimana dan siapa?Why,What and Who?

Mengapa orang tidak tertarik melirik? ada dua kemungkinannya, pertama karena tulisan tidak menarik dan kedua penulis tidak terkenal. Lalu mengapa harus diteruskan?

Bagaimana hal itu bisa terjadi,bagaimana solusinya, bagaimana menyiasatinya? Sekedar info, terkadang menulis ini adalah hobby dan harus tersalur.dia tidak perduli ada orang yang membaca,tapi dia terus menulis dan menulis, sampai orang lain pasti akan membacanya walaupun hanya 2-3 orang.

Bisa saja orang-orang akan membacanya pada saat tulisan ditayangkan, bisa seminggu, dua minggu bahkan berbulan-bulan, kalau kita rajin membuka tulisan itu, pasti ada yang bertambah.

Saya sangat menghormati apabila ada orang/saudara sesama penulis yang memberikan kotak berwarna dibawah tulisan, sebab itu tandanya dia sudah membaca,tanpa harus berkomentar. pasti saya akan merespon. dan sedapat mungkin saya akan follow detik itu juga supaya saya pun dianggap merespon tanggapannya.

Lalu siapa yang kita harapkan membacanya? Para penulis pastinya adalah orang pertama yang kita harapkan membaca dan merespon. sisanya netizen yang peduli akan isi dari tulisan kita, maka disini kita harus selalu membuat artikel berdasarkan fakta dan tidak mengarang-ngarang ( membual ) kata para netizen.

Oleh sebab itu, saya rasa menulis adalah suatu pekerjaan yang sangat menantang dan asyiik untuk dinikmati. dan tidaklah berlebihan kalau saya mengatakan bahwa penulis adalah orang-orang yang pintar. Ada sebahagian orang, pandai bertutur kata, berpidato ber api-api. tapi giliran menuangkan di dalam tulisan, tidak bisa....

Bukan tidak mampu, tapi itulah kenyataannya. banyak disekitar kita yang seperti itu. Saya menganggap bahwa seorang penulis, harus berwawasan luas, mengikuti perkembangan, melihat berita dan tidak gaptek.

Harus pintar menimbang mana yang hoax mana yang real dan nyata. ini bukan masalah usia bukan? remaja dan anak SD pun kalau bakat sudah ada pasti mampu menuangkan buah pikirannya kedalam tulisan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun