Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Money

Tokopedia dengan Segala Kekurangan dan Kelebihannya

4 Mei 2020   23:30 Diperbarui: 4 Mei 2020   23:29 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca artikel disebelah yang menyatakan bahwa Tokopedia diretas,data bocor. saya jadi tertarik membagikan cerita sedikit tentang si Tokopedia ini.Saya adalah pelanggan tetap Tokopedia,semua utang bulanan saya bayar melalui Tokopedia, seperti PLN./Token, Indihome, Paket,Pulsa dll,dsb, sampai hari ini masih baik - baik saja. 

Seumpama kita gagal ber transaksi,uang kita kembali   dan mereka pasti memberitahukannya. Lain halnya kalau kita berbelanja pakaian,sepatu misalnya, ketika kita sudah melakukan pembayaran, ternyata barang habis,si penjual menawarkan "ganti warna,ukuran atau baju yg mau dibeli belum dijahit"    

Nah...kalau kita tidak setuju, kita pasti kewalahan dan merasa was-was menunggu  kapan uang kita akan dikembalikan, biasanya mereka menawarkan 14 (empat belas) hari. ini cerita baiknya.

 Cerita buruknya adalah,   adik saya merasa dirugikan dengan adanya tagihan dari salah satu Bank.  persoalannya sebenarnya tidaklah serumit sekarang, suatu ketika  Bank Anu, menawarkan kartu kredit ke kantor, mereka promosi dengan manisnya,ada hampir 2 (dua ) jam  gombalan mereka kami hadapi. dan hasilnya pastilah ada yang tertarik,salah satunya adik saya ( satu marga).mulailah tutorialnya bagaimana cara memakai kartu kredit tersebut,apa  fungsi kartu kredit itu, dst.dst.   Oh ya...sebagai info, adik saya sebenarnya tidak mau memakainya, cuma jaga-jaga aja katanya. dan dia agak gaptek, tidak seperti saya yang kepo. sebulan....kartu kredit belum dibuka dari kemasannya, bulan berikutnya datang tagihan, yang  membuat matanya terbelalak, betapa tidak...ada tagihan dengan jumlah Rp. 2 juta. dengan keterangan belanja di Tokopedia? kog bisa.........? Lalu kami menyarankan supaya konsultasi ke pihak Bank penerbit kartu kredit, hasilnya diluar dugaan, (" kami tidak mengetahui kartu kredit,kami tidak berhubungan" ,mereka sudah lain dengan kami begitulah  jawab mereka)  Saya juga pernah melayangkan surat keberatan ke pihak tokopedia, namun tidak digubris, ironisnya,,adik saya tidak pernah berbelanja di Tokopedia, jadi siapa yang memakainya? Bulan demi bulan, tagihan membengkak, adik saya tidak mau membayarnya, karena tidak merasa pernah menggunakan kartu kredit tersebut. Kring.krang.kreng....tiap bulan pihak bank menghubungi,adik saya bersikukuh tidak mau membayarnya dan selalu menuntut, dikota mana saya belanja,dan apa yang saya beli?pihak bank tidak bisa membuktikannya. Hingga adik saya dan keluargapun merasa terusik, (uang nya sih tidak seberapa,tapi itukan sudah penipuan ?) baiknya kita bawa saja ke ranah hukum. Adik saya pun sedikit lega,sebab masalah ini sudah ditangani Penasehat hukum keluarga. mulai Pebruari  2020 kemarin, sampai bulan april belum ada tagihan yang datang, kami tidak mengetahui kenapa begitu? Kami juga tidak mengetahui siapa sebenarnya yang curang,data adik saya kenapa bisa bocor?Nomor kartu juga jelas ditulis ditagihan. bingung kan? itulah cerita saya,memang tokopedia mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam melayani pelanggan.semoga tidak terjadi kepada orang lain. kalau mau bagus, pihak tokopedia harus lebih berhati-hati dan disarankan agar setiap setahun sekali diadakan rotasi bagi pegawainya,untuk menghindari menjamurnya penipuan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun