Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Saya Bertanya

24 Februari 2020   21:30 Diperbarui: 24 Februari 2020   21:28 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Ketika pertama kali saya menulis di kompasiana ini saya merasa senang bukan kepalang,serasa menang dalam undian.padahal sebenarnya riang saya itu tidaklah berarti apa-apa dibanding riang nya saudara-saudara yang sudah malang melintang didunia literasi ini. saya banyak mendapat masukan dari tulisan-tulisan dari para senior yang sering saling memberikan tanggapan. tapi saya mau ingin katakan bahwa di kolom tulisan tersebut, ada beberapa hal yang kurang pas dialam pikiran saya, pertama banyaknya iklan yang nyelonong dengan segala model yang aneh, dari mulai gambar bergerak yang sangat mengganggu,lalu munculnya siaran dari media tv,dan lain sebagainya, sehingga menurut pandangan saya hal itu sangat mengganggu konsentrasi berpikir. Saya pun bertanya : apa iklan harus seperti itu?

Kemudian hal berikutnya adalah,  keseriusan kita menulis yang  mempergunakan akal sehat dalam menuangkan buah pikiran ke media ini, tapi kog  sedikit yang memberikan tanggapan?apa penyebabnya dan mengapa?apa   kolom ini memang kurang diminati atau jangan-jangan  kepedulian kita terhadap informasi-informasi yang berasal dari penulis sudah sangat minim? bahkan tidak perlu sama sekali (emang siape loe) Padahal penilaian dari pembaca sangat diperlukan untuk menambah wawasan penulis,menilai diri sendiri sangatlah sulit untuk dilakukan,semestinya berangkat dari kritikan pembaca,maka penulis bisa memperbaiki kekurangannya. Dengan memberi masukan dan saran dari pembaca,diharapkan kepada para penulis dapat lebih meningkatkan mutu serta keakuratan informasi yang disampaikan melalui tulisan. Saya pribadi sangat senang membaca tulisan-tulisan dari para senior,yang sudah lebih dahulu menikmati pahit manisnya dunia literasi ini. saya berharap, bagaimana agar pembaca dapat turut serta saling memberikan tanggapan atas tulisan  sebagaimana layaknya ketika kita memberikan komentar di facebook,twiter,dan instagram. yang kadang kala jumlahnya ratusan bahkan ribuan netizen ,saya pikir perlakuannya sama.

Menulis ini sangat menantang menurut saya, kita mulai berpikir dari start pertama   pendahuluan, isi tulisan,sasaran dan arah tulisan   bagaimana supaya tepat.. data dan informasi yang akurat dengan berbagai cara kita peroleh,terkadang kita duduk dikafe,ditaman,dikantor dan tempat ibadah, hanya untuk menambah perbendaharaan kata-kata yang sudah barang tentu kita selalu berhati-hati karena kita bukan jurnalis yang mempunyai Card identitasnya. Kadang saya juga bertanya kepada diri sendiri, apakah menulis ini pekerjaan hina? yang kalau ada hitung-hitungannya tidak pernah dihitung dengan angka,tidak mengharap materi, saya pikir kita hanya butuh pengakuan.ada kepuasan tersendiri ketika tulisan kita ada yang ngintip,ada yang menimpali dan dipajang di halaman depan kompasiana dengan predikat pilihan editor. "menulis dan menulislah, sampai kau bosan". sehingga pertanyaan saya akan terjawab seiring dengan tayangnya tulisan ini, semoga ...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun