Mohon tunggu...
Arolina Sidauruk
Arolina Sidauruk Mohon Tunggu... Pengacara - Waktu itu sangat berharga

Bagai menegakkan benang basah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Hidup Sederhana ala Polri

29 November 2019   00:00 Diperbarui: 29 November 2019   00:11 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kapolri yang baru dilantik Jenderal Idham aziz mengimbau seluruh anggotanya supaya tidak ergaya hidup mewah dalam kehidupan sehari-hari.Hal itu tertang dalam surat telegram tertanggal 15 November 2019.

Menarik memang imbauan tersebut, tapi pertanyaannya apakah seluruh anggota Polri diseluruh Tanah air menerima begitu saja?atau sebaliknya membangkang dalam tindakan yang halus tapi dapat diartikan tidak menyetujuinya.

Di zaman canggih seperti sekarang masih sangat jarang ditemui seorang hidup sederhana, bagaimana tidak   imbauan tersebut antara lain berisikan : tidak menunjukkan atau memakai barang mewah dalam kehidupan seharai-hari.

Kedua menjaga dan menempatkan diri pada pola hidup sederhana,ketiga tidak mengunggah video gaya hidupmewah di media sosial,keempat menyesuaikan norma hukum dan kepatutan,kepantasan,dengan kondisi lingkungan tempat tinggal.

Kelima menggunakan atribut kepolisian  yang sesuai dengan  pembagian dan untuk penyamarataan, dan keenam pimpinan dan kepala satuan wilayah dan perwira tinggi dapat memberikan contoh atau perilaku dan sikap yang baik dengan tidak memperlihatkan gaya hidup yang hedonis.

menurut pengamatan saya sebagai masyarakat awam, pada umumnya perilaku hidup mewah tidak hanya anggota Polri saja. semua lini dan kelompok masyarakat selalu ingin kelihatan tampil mewah, baik di kehidupan sehari-hari maupun pada saat ada hajatan atau pesta-pesta besar.

Tergantung manusianya, kalau memang seseorang sudah terbiasa berperilaku hidup mewah padahal dia tidak memungkinkan untuk bergaya hidup mewah. Ada banyak contoh nyata disekitar kita,seorang anggota polisi yang belum genap 5 (lima) tahun menjadi anggota Polri, sudah menunjukkan  gaya hidup mewah, dia sudah bisa membeli kenderaan roda 2 dan roda 4 secara bersamaan.tentu hal ini menimbulkan pertanyaan bukan?

Lain hal kalau memang dia mempunyai keluarga yang berada,sikap nya angkuh, sombong dan menganggap orang lain tidak setara dengan dia. padahal pangkat dan golongan masih Bintara.bagaimana pula kalau pangkatnya sudah Perwira.Seperti ASN,Polri juga dituntut untuk hidup sederhana.tapi bagi sebagian oknum,hal itu sangat berat untuk dilakukan.

Zaman semakin canggih,sangat tidak mungkin seorang Polri tidak memanfaatkan situasi yang berpeluang dihadapannya.Semisal dia mempunyai anak 3 (tiga ) orang, bukan tidak mungkin ketiga anaknya tersebut akan dijejali dengan gadget,Pulsa dan paket menjadi kebutuhan sehari-hari, belum lagi istrinya yang lebih gila ber selancar di dunia maya. semua itu akan memicu seorang Polisi akan tetap ber kehidupan mewah.

Hal ini tentu berakibat timbulnya niat jahat bagi si oknum polisi untuk menyimpang dari tugas dan fungsinya di kesatuannya.Sudah menjadi rahasia umum, bahwa kecanggihan zaman ini memberi peluang agar semuanya secara instan dapat dipamerkan melalui video,youtube,tidak terkecuali oknum Polri.

Kalau menurut hemat saya, imbauan Kapolri tersebut boleh dilaksanakan apabila, semua kebutuhan anggotanya terpenuhi, melalui pengaturan gaji,uang lauk pauk,tunjangan tambahan penghasilan. supaya tidak tergiur akan hal-hal yang berbau korupsi, sehingga secara tidak sengaja si oknum polisi akan berupaya hidup sederhana dengan apa yang diperolehnya. 

Kepada para istri-istri dihimbau untuk tidak banyak menuntut kepada suami, agar karir dan tugasnya dapat berhasil dengan baik.Melalui acara pertemuan yang dilaksanakan setiap bulan bagi para istri-istri tersebut saya yakin pola hidup sederhana pasti menjadi keharusan didalam keluarga Polisi.

Tidak semua polisi bersikap jahat. masih banyak yang mempunyai jiwa sosial,rajin beribadah,loyal kepada pimpinannya,  tidak pamer dengan posisinya sebagai Polri.   disaat ini, Polri dalam melayani masyarakat tidak lagi menakutkan,

Mereka sudah melakukan pendekatan-pendekatan,memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi masyarakat. Mereka sudah tidak lagi menyeramkan. Hanya segelintir oknum polisi yang selalu berbuat curang. apalagi teknologi di era sekarang ini,sangat membantu, tidak ada lagi rahasia, semua harus transparan,CCTV dimana-mana, sehingga kecil kemungkinan seorang anggota polisi berbuat pelanggaran hukum.

Saya pribadi sangat mendukung adanya himbauan Kapolri seperti ini, supaya Polri lebih baik,supaya Polri mempunyai citra yang baik dimata masyarakat. Namun hal tersebut harus dimulai dari kalangan Pimpinan tertinggi hingga ke level tingkat terendah.

Menanggapi kehidupan artis-artis yang hidup mewah dengan memarkan saldo-saldo rekeningnya, saya sangat miris.Hal ini tidak memcerminkan ciri hidup kita sebagai bangsa Indonesia.Begitu bahagianya si artis menunjukkan kondisi keuangannya kepada khayalak umum,apa artinya bagi kita, dia boleh bangga dengan keadaannya yang cukup,tapi disisi lain apakah juga sudah bahagia?

Bagaimana dia memperoleh rezeki tersebut,hanya dialah yang mengetahui,bagaimana kehidupan rumah tangga dan keluarganya, apakah dengan saldo yang milyaran itu, dia sudah mempunyai keluarga yang utuh?yang ber akhlak?yang berperilaku baik? Saya yakin si artis pasti tidak pernah merasa nyaman,Pasti ada saja peringatan-peringatan kecil yang ditunjukkan Tuhan melalui peristiwa yang diluar kesadarannya.

Intinya tidak perlulah pamer harta,pamer uang,pamer pangkat dan pamer kemewahan, toh akhirnya nanti ketika kita dipanggil Yang Kuasa kita tidak membawa apa-apa,hanya sehelai kain kafan,atau sepasang jas atau kebaya bagi Nasrani.

Saya sebagai penulis tidak menyatakan diri sebagai orang yang sempurna, tapi berbagai pengalaman,pengamatan dan hasil wawancara dengan orang-orang yang menganut paham kesederhanaan dan religius,pantaslah  kita mencontoh dan menjalankannya di kehidupan seharai-hari.

Soal imbauan Kapolri supaya berkehidupan sederhana bagi anggota Polri,baik di masyarakat, dikantor,dikehidupan sosial lainnya, sangatlah sederhana apabila berhasil dijalankan, Jangan pula seorang anggota Polri ketika penerimaan sudah menyogok dan menyuap,otomatis dia akan  segera bermimpi untuk mengembalikan biaya yang sudah dikeluarkannya dengan berbuat curang.

Ini yang kadang menjadi bumerang bagi anggota Polri itu sendiri, sama halnya dengan ASN,akan tetap menjadi korupsi,apabila si ASN pun mengeluarkan biaya yang tidak sedikit.

Saya menghimbau juga kepada saudaraku anggota Polri,tingkatkan pelayanan,jadilah pengayom masyarakat,lindungi masyarakat dari perbuatan kriminal,boleh ber selancar di dunia maya dengan hal-hal yang positif, dan bisa menghasilkan uang juga ketika akan menjadi youtuber.

Sederhana itu nikmat,sederhana itu indah sederhana itu akan menyatu bagi kita yang melaksanakannya dengan hati nurani. Dan perlu digaris bawahi, bahwa kita ini adalah mahluk sosial yang sangat memerlukan orang lain disekitar kita.Tidak luput dari kesalahan, dan kesilafan.Menjadi sederhana adalah pilihan,bahkan mungkin akan menjadi kebutuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun