Bertepatan dengan Hari Valentine, tanggal 14 Februari lalu diadakan penyelenggaraan ajang penghargaan bergengsi dunia olahraga bertajuk Laureus World Sport Award 2017. Saya kebetulan turut menyaksikan ajang ini melalui tayangan di salah satu stasiun TV, Fox Sports.
Ajang ini diinisiasi tahun 1999 oleh Yayasan Laureus Sport For Good yang disokong oleh perusahaan mobil asal Jerman, Daimler dan perusahaan yang menjual barang-barang mewah asal Swiss, Richemont. Perusahaan seperti Mercedez Benz dan IWC Schaffusen juga menjadi partner dan ikut membidani terlaksananya acara ini sepanjang tahun.
Inspirasi dari Laureus Award 2017
Penghargaan yang terkesan mewah karena sponsor berkelas itu, diadakan perdana tahun 2000 di Monte Carlo, Monaco. Pada saat itu, Tiger Woods (Golf) dan Marion Jones (Atletik) menjadi pemenang untuk penghargaan olahragawan pria dan wanita terbaik.
Di ajang tahun pertama itulah keluar kutipan insipratif dari Nelson Mandela. “Sport has the power to change the world,” begitu kutipan dari pidato Nelson Mandela. Sebuah kata inspiratif yang rasanya terus diperdengarkan dalam setiap acara penghargaan tahunan ini hingga penyelenggaraannya yang ke-18 tahun ini.
Saya merasa semangat dari kata 'inspirasi' itu pula yang melekat erat di sepanjang acara berlangsung. Acara yang dipandu oleh aktor Inggris, Hugh Grant itu, berulang kali menunjukkan momen-momen spesial yang berkaitan dengan sportivitas dan inspiratif.
FC Barcelona U-12, Inspirasi dari Lapangan Hijau
Sebagai contoh, klip video mengenai momen inspirasi ketika beberapa anak-anak kecil dari la masia, Barcelona U-12 yang menghibur anak-anak dari klub Jepang, Omiya Urija yang mereka kalahkan dalam turnamen Junior World Soccer Challenge. Oleh karena tindakan inspiratif itu juga, FC Barcelona U-12 mendapatkan penghargaan untuk Laureus Best Sporting Moment Of The Year 2017.
Inspirasi tidak terhenti di situ juga. Beberapa penghargaan yang ditampilkan juga bukan saja membuat hadirin yang hadir bertepuk tangan bahkan harus berkaca-kaca ketika menyaksikan bagaimana olah raga sanggup menginspirasi orang walaupun dalam keterbatasan.
Beatrice Vio, Atlet Anggar dari Atas Kursi Roda
Sangat menyukai dan menggeluti anggar sejak umur 5 tahun, Beatrice harus menerima kenyataan pahit ketika penyakit 'langka' menggerogoti tubuhnya. Hingga akhirnya sepasang kaki dan satu buah tangannya harus direlakan untuk amputasi. “Saya bersyukur karena saya ada di antara hanya 3 persen orang yang dapat bertahan hidup ketika mengidap penyakit ini,” ujar Beatrice tersenyum dalam salah satu wawancaranya.
Olahraga membuat Beatrice dapat menikmati hidup dari kondisinya itu, bahkan lewat olahraga pula membuat Beatrice dapat mewarnai kehidupan bahkan menginspirasi banyak orang. Beatrice adalah juara Eropa tahun 2014, 2016, juara dunia tahun 2015 dan meraih medali emas Paralympic tahun 2016. Oleh karena semangat dan deretan prestasi itu pula, Laureus Sports person of the year with Disability Award menjadi milik Beatrice. Luar biasa.