Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Dari Awal Human Lie Detector Mengatakan Bahwa Jessica Pelaku Pembunuhan

4 Februari 2016   11:13 Diperbarui: 4 Februari 2016   13:27 2217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Serial Lie To me, menyelidiki dari mikro ekspresi (Sbr gbr : marompire)"][/caption]Mungkin diantara Kompasianer ada yang pernah menonton Serial apik asal Amerika, Lie to Me. Serial asal Amerika ini tayang di Stasiun Fox pada tahun 2009 - 2011 dan sempat disiarkan di salah satu stasiun TV Nasional di tahun 2013/2014.

Dengan tagline nya “The truth is written all over our faces”, Serial ini menceritakan tentang biro investigasi atau semacam konsultan bermana Lightman Group yang bekerjasama dengan pemerintah untuk menyelidiki kasus-kasus tak biasa atau unik.

Selain kasusnya tak biasa, cara penyelidikannya pun tak biasa karena menggunakan semacam cara psikologis yaitu menyelidiki kesalahan pelaku kejahatan melalui keunikan yang tergambar di wajah sebagai korelasi dari indikator Emosi. Sebenarnya, serial ini terinspirasi atau didasarkan atas temuan ilmiah dari pakar psikologi bernama, Dr. Paul Ekman. Ekman terkenal dengan teorinya yang dinamakan “Mikro Ekspresi”. Secara singkat teori ini mengatakan bahwa seseorang bisa dideteksi kebenaran yang diutarakannya melalui penilaian terhadap ekspresi-ekspresi kecil (mikro) yang tergambar dari wajahnya.

Sama dengan ceritanya, The Lightman Group dinahkodai oleh Dr. Cal Lightman (Tim Roth), seorang psikolog yang jenius dan hampir tidak pernah salah dalam mendeteksi kebohongan. Cal bersama rekan-rekannya mendeteksi kebohongan tanpa menggunakan alat bantu apapun. Hanya dengan mengamati mimik dan tingkah laku seseorang, mereka sudah dapat menyimpulkan apakah orang tersebut bohong atau tidak. Selain kebohongan, mereka juga mampu mendeteksi apakah seseorang sedang gugup, tegang, senang, lega, dan lain-lain.

Walaupun penilaian secara psikologis tersebut tidak bisa dijadikan sebagai bukti dalam perkara hukum , tetapi Konsultan ini bisa menggunakan hipotesa awal dari penilaian mimik wajah untuk menggiring si pelaku untuk mengakui perbuatannya.

Nah, jika kita beranjak masuk ke dalam kasus Jessica, saya sudah pernah menonton metode ini coba dipresentasikan dan diaplikasikan untuk memecahkan kasus kopi sianida ini lewat tayangan salah satu stasiun TV. Menarik, karena orang yang  menilai dan disebut sebagai Human Detector Lie tersebut bukanlah orang luar negeri dan bukan tokoh fiksi seperti di TV.

Si konsultan ini bernama Handoko Gani (HG). Saya setelah menyaksikan tayangan tersebut langsung membrowsing namanya di Internet. Mudah saja saya menemukannya. Ternyata ada artikel khusus dari HG yang membahas tentang kasus pembunuhan Mirna tersebut.

[caption caption="Kode mimik Jessica berdasarkan Human Lie Detector (sbr gbr : handokogani.com)"]

[/caption]

Dari artikel bertanggal 26 Januari tersebut, HG sudah melahirkan “kesimpulan” bahwa Jessica adalah pembunuh Mirna. Dari ilmu penelitiannya, HG tidak ingin mengatakan ini sebagai sebuah kesimpulan tetapi menamakannya dengan Hipotesa awal. Selain Hipotesa awal adapula Hipotesa akhir atau Hipotesa Final.

HG membuat kesimpulan tersebut dengan menilai mimik wajah Jessica dari video Jessica ketika diwawancarai oleh salah satu stasiun TV. HG menggunakan beberapa kode hasil korelasi antara mimik wajah dan apa yang dikatakan oleh Jessica.

Penilaiannya pun dilakukan dengan beberapa segmen dan dibantu oleh pertanyaan-pertanyaan yang dibuat sebagai hipotesa awal untuk menyelidiki setiap segmen mimik dan perkataan Jessica.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun