Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dihukum Jepang, Ini 3 Kesalahan Fatal Hansi Flick

23 November 2022   23:06 Diperbarui: 24 November 2022   08:00 2298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Jepang, Takuma Asano, merayakan keberhasilannya mencetak gol ke gawang Jerman (Photo by Jewel SAMAD / AFP)(JEWEL SAMAD via Kompas.com

Di menit ke-7, injury time, pemandangan yang tak biasa terlihat di Khalifa International Stadium saat laga Grup E Piala Dunia 2022 berlangsung antara Jerman Vs Jepang.

Di skema tendangan bebas, Kiper Jerman, Manuel Neuer terlihat ikut melompat untuk menyundul bola di kotak penalti Jepang. Luput. Neuer terjerembab, lalu lekas bangun mengejar bola yang menuju ke arah gawangnya.

Beberapa detik kemudian, Ivan Barton, wasit asal El Salvador meniup peluit panjang. Neuer belum sampai ke gawangnya sendiri, berhenti, dan menundukan kepala, di antara pemain Jepang yang berlari ke sana ke mari, kegirangan. Kejutan besar kembali terjadi, Jerman takluk atas Jepang, 1-2.

Jika mesti membandingkan kejutan yang dibuat Arab Saudi ketika mengalahkan Argentina, saya jelas memilih kejutan kemenangan Jepang atas Jerman ini terlihat lebih hebat.

Mengapa demikian? Paling tidak ada dua hal yang menjadi alasan, yang membuat saya tak habis pikir bahwa kekalahan tak pantas ini terjadi. Pertama, statistik laga di babak pertama yang amat jomplang.

Jerman mendominasi dengan ball possession hingga mencapai 80 persen, dan yang kedua, banyak pemain Jepang "magang" alias belajar serta mencari nafkah di Jerman.

Untuk alasan kedua ini, saya pikir seharusnya membuat tim kepelatihan Jerman akan lebih mudah membaca gaya bermain para pemain pilar Jepang. Berbeda dengan Argentina yang tentu saja gelap terhadap gaya bermain Arab Saudi.

Inilah yang membuat saya tak habis pikir, mengapa Jerman bisa sampai kebobolan dua gol, dan pada akhirnya mengerucut kepada sebuah kesimpulan bahwa ada kesalahan fatal yang diperbuat oleh pelatih Jerman, Hans Dieter-Flick. Saya akan goreskan 3 (tiga) kesalahan tersebut.

Pertama, mengeluarkan sang playmaker, Ilkay Gundogan di menit ke-67 dan digantikan oleh Leon Goretzka.

Jika Jerman menang, saya kira banyak yang akan setuju bahwa man of the match adalah Ilkay Gundogan. Di laga tersebut, sebelum diganti, gelandang Manchester City itu berlagak seperti dirigen konser musik simfoni, yang mengatur aliran bola Jerman berjalan akan kemana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun