Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Susah Payah" Kalahkan Timor Leste, Ini 3 Koreksi untuk Timnas Indonesia

27 Januari 2022   21:44 Diperbarui: 28 Januari 2022   18:30 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi bek timnas Indonesia, Pratama Arhan, seusai mencetak gol ke gawang Timor Leste, ( Gambar: SUCI RAHAYU/KOMPAS.COM)

Susah payah. Frasa ini sudah saya siapkan setelah usai 45 menit babak pertama, Timnas Indonesia malah tertinggal 0-1 dari Timor Leste yang mayoritas menurunkan pemain U-23 di laga yang dihelat di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar Bali pada Kamis (27/1/2022) malam. 

Pada akhirnya memang Indonesia berhasil membalikkan kedudukan di babak kedua dengan unggul telak 4-1, tetapi skor itu menurut saya tidak menggambarkan penampilan ideal yang diinginkan oleh banyak pecinta timnas termasuk saya sebelum laga.

Saya yakin bahwa penikmat laga timnas berharap agar Indonesia yang dapat tampil dominan, dengan penguasaan bola yang baik, minim melakukan kesalahan sendiri, dan jika perlu jangan kebobolan melalui skema yang seharusnya tidak terjadi.  

Penampilan impresif terhadap lawan yang di atas kertas dapat dikalahkan seperti saat Piala AFF 2020 lalu, dapat terulang, namun tidak terjadi saat laga melawan Timor Leste yang notabene jadi bulan-bulanan di AFF 2020 kemarin.

Ada apa, mengapa timnas Indonesia tampil susah payah, dan menang melalui cara yang tidak ideal di laga seperti ini? Paling tidak ada 3 koreksi yang ingin saya kemukakan, yang saya harap tidak terjadi laga kedua melawan Timor Leste nanti.

Pertama, timnas nampak terlalu percaya diri, lalu pada akhirnya jadi lupa diri. Percaya diri memang akan jadi modal positif, tetapi jika tidak bisa dikontrol maka akan menyakiti diri sendiri.

Sebelum laga, saya kira hal ini sudah terlihat. Di konfrensi pers, pelatih Shin Tae-yong sudah menyebut bahwa Timor Leste bukanlah tim yang bagus---Shin Tae-yong dengan jujur mengatakan bahwa konklusinya diambil berdasarkan penampilan Timor Leste di AFF 2020 lalu.

Akibatnya pemain terlihat tampil dengan"santai", menyerang tapi lupa diri dalam bertahan, dan mudah kehilangan fokus. Kesalahan fundamental akan sering terjadi, salah oper dan lain sebagainya setelah mental merasa diri lebih hebat ini menular di lapangan.

Saya berikan contoh, yang mendukung argument saya di poin ini. Jika menilai bahwa Timor Leste tetap patut diwaspadai, maka niscaya ada pengawalan ekstra untuk Paulo Gali Freitas, pemain bernomor punggung 21, pemain paling berbahaya yang dimiliki oleh Timor Leste.

Akan tetapi hal itu tidak terjadi, malah Edo Febriansyah dan Ramai Rumakiek yang berada di sisi kiri dimana Gali Freitas berada sering kehilangan posisi dan kehilangan bola yang membuat Gali Freitas mendapat ruang gerak yang luas dan akhirnya mencetak gol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun