Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

"Susah Payah" Kalahkan Timor Leste, Ini 3 Koreksi untuk Timnas Indonesia

27 Januari 2022   21:44 Diperbarui: 28 Januari 2022   18:30 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi bek timnas Indonesia, Pratama Arhan, seusai mencetak gol ke gawang Timor Leste, ( Gambar: SUCI RAHAYU/KOMPAS.COM)

Kedua, secara taktik, tidak ada opsi yang dimainkan kepada pemain setelah taktik 4-3-3 berhasil diredam oleh pemain Timor Leste.

Entahlah apa yang terjadi dengan Shin Tae-yong, tetapi kali ini nampaknya dia tidak mempersiapkan tim agar dapat lebih variatif melakukan serangan.

Maksud saya seperti ini. Timor Leste sudah pasti tahu bahwa kekuatan utama Indonesia dalam skema 4-3-3 adalah pergerakan dari sektor sayap. Lalu bagaimana jika gerak dari sektor ini berhasil dibolkade, apa yang perlu dilakukan. Hal ini tidak terlihat.

Bahkan, jika harus menilai, pemain seperti Evan Dimas, dan Ricky Kambuaya yang diharapkan dapat menjadi pembeda dalam keadaan seperti itu malah kebingungan menempatkan diri, atau melakukan pergerakan. Masih belum padu.

Beruntung di babak kedua, Ricky Kambuaya lebih diinstruksikan untuk lebih ofensif, berhasil mencetak gol indah, ketika berani melakukan pergerakan menusuk dari sektor tengah.

Saya kira perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut oleh coach Shin Tae-yong untuk hal ini. Saya lebih cenderung, duet Ricky Kambuaya dan Marselino lebih padu dibandingkan dengan Evan Dimas.

Ketiga, persoalan klasik tetap muncul, yakni belum ada penyerang tengah, atau striker murni yang mumpuni untuk timnas Indonesia.

Saya yakin pendukung timnas sudah mencak-mencak ketika striker Dedik Setiawan tidak mampu memanfaatkan peluang emas, melalui umpan yang kelewat matang dari Ricky Kambuaya di babak pertama. Peluang satu-satunya bagi Dedik yang terlihat "tenggelam" di laga itu.

Masuknya Hanis Saghara lebih baik, tetapi sungguh tidak lebih baik. Pergerakan Hanis lebih sporadis, tetapi juga bukan eksekutor yang baik.

Sebenarnya di bench, masih ada Mohamad Rafly yang baru dipanggil, mungkin akan dimainkan Shin Tae-yong di leg kedua nanti, meski saya kira akan sama saja.

Saya malah cenderung, jika ingin memperbaiki keadaan di level senior, saran saya coba panggil Ilija Spasjevic, atau coba-coba menaturalisasi Ezechiel Dousell, meski hanya akan berhasil dalam jangka pendek, berkaitan dengan usia kedua pemain ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun