Kedua, kehadiran Fred dan Scott McTominay membuat ruang gerak kreatif Pogba terbuka lebar. Memang Ole memainkan 4-3-3, dengan Pogba akan turun bertahan di sisi kiri melapisi Luke Shaw, akan tetapi perhatikan. Ketika MU memegang bola, maka polanya berganti menjadi 4-2-1-3 dengan Pogba diminta untuk membuka alur serang dan memberikan bola pada tiga penyerang di depan.
Biasanya, Pogba nampak tak nyaman, karena kuatir, bahwa ketika dia kehilangan bola, maka tak  ada cukup gelandang yang mampu melakukan pressing cepat untuk merebut bola kembali. Akan tetapi, dengan kehadiran Fred dan McTominay, maka Pogba nampak bebas melakukannya.
Ini mirip dengan kebebasan yang diberikan oleh Didier Deshamps pada Pogba di timnas Prancis. Deschamps akan menginstruksikan Kante dan Rabiot untuk menciptakan ruang nyaman bagi Pogba. Hasilnya, Pogba dapat dikatakan tampil ciamik di Euro 2020 lalu.
Dua catatan ini, membuat saya akan bertanya, apakah pola ini akan terus berjalan baik ketika Ole ada akhirnya ingin mencoba memaksakan Cavani di depan lagi, dan pada akhirnya memaksa Pogba turun satu garis ke belakang?
Kita tunggu saja. Meskipun saya yakin bahwa musim ini, Ole membuat amunisi yang cukup untuk membuat MU tetap tampil garang walau bermain dengan pola yang berbeda.
Kedatangan Jardon Sancho, Raphael Varane menjadikan MU memiliki kedalaman skuad di depan dan belakang yang terbilang ampuh. Hanya di lini tengah, masih dibayangi tanda tanya. Â Kita tunggu saja, penampilan MU selanjutnya.
