Perhatikan saja, dalam 30 laga awalnya, Fernandes mampu mencetak 19 gol dan 14 assist, artinya dari 30 laga, Fernandes terlibat dalam 33 gol Manchester United, catatan yang membuat Ole Gunnar Solskjaer tak mungkin menyisihkan Fernandes di musim ini.
Lalu bagaimana Pogba? Desas-desus bahwa Pogba akan dijual MU kerap santer terdengar, namun Pogba tetaplah Pogba yang masih diakui sebagai gelandang kreatif paling berharga di jagat saat ini.
Di Euro 2020 misalnya, meski Prancis tak menjadi juara, namun magis Pogba terlihat jelas. Inilah yang membuat banyak tanya, benarkah Pogba benar-benar akan diduakan Ole musim 2021/22 ini?
Di laga pertama melawan Leeds United, Ole seperti ingin menjelaskan posisinya terhadap duo Pogba dan Fernandes ini. Ole ingin menegaskan bahwa kedua pemain ini dapat bermain padu dan sama-sama akan tampil hebat.
Dalam laga yang dihelat di Old Trafford, kedua pemain tampil hebat di posisi yang diatur Ole. Bruno Fernandes mampu mencetak hattrick, sedangkan Pogba bergembira dengan empat assist luar berujung gol bagi Manchester United.
Tak terlihat ada ketidakpaduan antara keduanya, bahkan jarang sekali terlihat bahwa kedua pemain berebutan bola atau berada di titik yang sama. Kedua pemain nampak saling memahami, dan bersenang dengan cara mereka masing-masing.
Perhatikan saja. Ketika Pogba memegang bola, Fernandes akan bergerak dinamis, membuka ruang atau bahkan menusuk ke kotak penalti lawan, untuk menunggu bola dari Pogba. Kedua pemain dapat dikatakan menghipnotis Old Trafford dengan tarian mereka, di wilayah masing-masing, Hebat.
Apa yang membuat tampilan menghibur dan impresif ini berhasil di tangan Ole? Saya akan memberi dua catatan yang menurut saya akan menentukan apakah kesenangan ini akan terus dinikmati oleh pendukung Red Devils sepanjang musim atau tidak.
Pertama, tipikal striker Mason Greenwod yang lebih cocok dengan pergerakan Pogba dan Fernandes. Meskipun hanya mencetak satu gol, tetapi mobilitas Greenwood yang dinamis membuat kerjasama Pogba dan Fernandes terlihat terjadi lebih mudah.
Maksud saya begini. Ketika lini depan MU diisi oleh Edinson Cavani yang kerap berada di garis depan dan jarang bergerak kesana-kemari, Â maka terpaksa Fernandes perlu turun agak jauh ke tengah untuk menjemput bola. Ketika ini terjadi, maka Fernandes akan kerap bersilang dengan Pogba.
Jika dengan Greenwood, Fernandes bisa tetap di depan, karena striker muda binaan akademi MU tersebut, mampu bergerak ke tengah, ke sayap dan membiarkan Fernandes terus mendekati  kotak penalti lawan. Artinya apa? Fernandes bisa dimaksimalkan menjadi goal getter, dibanding dipaksa menjadi ball getter, karena sudah ada Pogba. Klop sudah.
