Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kroasia Vs Spanyol, Siapa Lebih Berpengalaman?

28 Juni 2021   16:56 Diperbarui: 28 Juni 2021   17:20 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kroasia vs Spanyol di babak 16 besar I Gambar : VG

Lalu siapa yang akan unggul nanti? Jika bicara tentang pengalaman, maka tanpa mengurangi rasa hormat pada La Furia Roja, saya kira Kroasia unggul tipis. Skuad Kroasia saat ini adalah campuran dari banyak pemain berpengalaman dan para pemain muda.

Malam nanti penikmat bola akan kembali disuguhi tontonan kelas big match di Euro 2020 ketika Timnas Kroasia akan menghadapi Spanyol. Laga yang menurut saya akan sulit sekali ditebak siapa pemenangnya.

Akantetapi jika harus menebak siapa yang akan menjadi pemenang, maka saya akan memilih untuk berkaca dari tersingkirnya Timnas Belanda dari Ceko. Di laga itu saya yakin bahwa salah satu faktor yang akan sangat menentukan yakni adalah pengalaman.

Maksud saya begini. Di laga Belanda melawan Ceko, saya kira laga di atas lapangan menunjukkan bahwa tidak ada jarak yang terlalu jauh antara kedua tim. De Oranje bermain cepat, sedangkan Ceko bermain dengan rapi.

Beberapa kali terobosan cepat dari bek kanan Belanda Dumfries dan strikernya, Malen berhasil membuat para pemain belakang Ceko kalang kabut, tapi selebihnya para pemain Ceko terbilang juga terlihat sigap menghalau, bahkan build up serangan mereka juga mamp merepotkan Belanda.

Lalu dimana sisi pengalamannya? Momen Belanda kehilangan Mathijs De Ligt tentunya. Sebagai tim yang memiliki materi pemain yang lebih unggul dan tenunya sejarah yang lebih mengkilap, Belanda seharusnya tidak rapuh setelah kehilangan De Ligt yang diusir dengan kartu merah.

Sepeninggal De Ligt, Belanda retak dan rapuh. Para pemain seperti kehilangan asa, padahal di lapangan hijau kerap menunjukkan bahwa tim yang kuat secara mental bisa tetap kokoh meski ditinggal satu pemain. Belanda tidak seperti itu.

Tidak ada pemain yang berbicara memberi semangat , mengumpulkan para pemain, menaikkan spirit hingga mereka bisa bermain seperti ini adalah laga puncak, tidak ada.

Pemain senior seperti Memphis Depay hanya bisa komat kamit dalam diam, Georgio Wijnaldum seperti bermain untuk klub saja, pasrah, sedangkan De Vrij memang bukan pemimpin, hanya nampak seperti prajurit, padahal dari para pemain ini diharapkan ada letupan semangat.

Tanpa ini semua, Belanda sudah runtuh, seperti menyusut di lapangan, dan itu semakin terlihat sesudah Patrik Schick mencetak gol kedua, Belanda seperti bermain hanya untuk menyelesaikan 90 menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun