Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Euro 2020: Ini 3 Cara Apik Prancis Taklukkan Jerman di Allianz Munich

16 Juni 2021   05:17 Diperbarui: 16 Juni 2021   13:14 1300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UEFA memilih Paul Pogba sebagai Man of the Match atau pemain terbaik laga Timnas Prancis vs Timnas Jerman di Grup F Euro 2020 pada Rabu (16/6/2021) dini hari WIB.| Sumber: AFP/MATTHIAS SCHRADER via Kompas.com

Pertarungan Timnas Jerman melawan Prancis di fase Grup F sepertinya menjadi laga super big match pertama yang berlangsung di Piala Eropa 2020. Ini berarti bukan menjadi laga yang mudah bagi kedua tim yang notabene adalah pemegang gelar Piala Dunia dalam dua edisi terakhir.

Benar, pertandingan tersebut berlangsung seru dan ketat dalam waktu 90 menit plus 6 menit injury time dengan kemenangan bagi Prancis dengan skor tipis 1-0.

Di Allianz Arena, Munich, asa Jerman untuk mengalahkan Prancis kembali pupus. Prancis sang juara Piala Dunia 2018, berhasil kembali menaklukkan Der Panzer dengan skor 1-0, melalui gol bunuh diri Mats Hummels.

Menarik karena kemenangan terakhir Jerman atas Les Blues di turnamen besar terjadi pada perempat final Piala Dunia 2014 juga melalui gol Mats Hummels. Di Piala Dunia 2014 tersebut, Jerman akhirnya menjadi juara dunia. Mats Hummels mencetak gol kemenangan, tapi kali ini mencetak gol kekalahan.

Apa yang menjadi kunci kemenangan Prancis atas Jerman? Paling tidak ada 3 (tiga) hal yang dapat dikemukakan untuk menggambarkan laga seru tersebut.

Pertama, jarak antar pemain di lini tengah yang rapat. Sebelum laga saya memprediksi bahwa kekuatan kedua tim di garis tengah akan menentukan bagaimana laga berlangsung. Siapa yang kuat di lini ini, dia akan menjadi pemenang, begitu kira-kira.

Jerman masih mengandalkan Toni Kroos dan Ilkay Gundogan di lini ini, ditopang oleh Joshua Kimmich serta Thomas Mueller atau Kai Harvetz yang rajin membantu, dalam skema 3-5-2. Prancis memberikan kontra dengan Paul Pogba, N'Golo Kante, Adrien Rabiot, dan Antoine Griezmann sebagai advance playmaker dalam skema 4-3-1-2.

Siapa yang unggul? Saya kira, Paul Pogba cs lebih unggul. Kuncinya saya kira bukan di kualitas individu (saja) tapi bagaimana pergerakan dari para pemain lini tengah Prancis yang terlihat sepanjang laga, khususnya soal jarak antar pemain.

Pogba dan N'Golo Kante terus menjaga spasi, sehingga bola bukan saja mengalir mulus dan cepat, tapi amat membantu dalam transisi ketika bertahan maupun menyerang. 

Sebaliknya bagi Jerman, Toni Kroos sering kehilangan posisi, ketika Gundogan sendiri masih terlihat kebingungan memainkan peran sebagai defensive midfielder atau sebagai deep lying playmaker.

Ketika hal ini terlihat jelas di lapangan, Jerman hanya bisa mengandalkan serangan dari sayap, ketika itu tak berhasil, gol bunuh diri Mats Hummels di babak pertama sudah lebih dari cukup buat Prancis untuk meraih 3 poin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun