Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pekerjaan Tak Sesuai Bidang Studi, Tabrak Saja Dulu!

26 Maret 2021   11:01 Diperbarui: 26 Maret 2021   11:02 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai seseorang yang banyak ngobrol dengan banyak calon tukang kayu, saya banyak bertemu banyak orang dengan latar belakang, mulai dari perbedaan pendidikan, hingga latar belakang pekerjaan sebelum berkeinginan menjadi seorang tukang kayu.

Tentu saja banyak sarjana yang berdatangan, dengan bidang ilmu yang berbeda-beda. Sarjana Kehutanan, Sarjana Pendidikan, Teknik Sipil atau bahkan Theologia. Musim pandemi ini, semakin banyak yang berdatangan karena di-PHK dan sebagainya.

Pertanyaannya adalah apakah salah jika pada akhirnya mereka menjadi tukang kayu atau bekerja pada bidang yang tidak sesuai dengan latar belakang keilmuannya? Saya pikir tidak bisa sederhana itu untuk melihatnya, karena memang kadang tergantung orangnya.

Maksud saya begini, ada misalnya teman yang Sarjana Pendidikan Biologi yang bekerja di kantor yang sebenarnya bergerak pada bidang teknologi informasi, bahkan bisa menjadi karyawan yang berprestasi.

Ketika saya menanyakan mengapa bisa demikian, dia berkata bahwa dia memang lebih meminati IT daripada Biologi, yang berarti kesarjanaannya hanyalah gelar formal yang diselesaikannya kareka kadung sudah menjalani.

Rasanya cukup banyak orang yang mengalami pengalaman serupa. Setelah masuk di semester pertengahan baru sadar bahwa bidang ini tidak cocok dengan minatnya, tetapi mau tidak mau harus menyelesaikan demi sebuah gelar kesarjanaan.

Itu yang pertama, tetapi ada yang kasus yang lebih menarik lagi bahwa ada orang yang memang menyukai bidang sesuai dengan bidang keilmuannya namun tawaran pekerjaan yang datang padanya lebih banyak yang tak berkaitan dengan gelar kesarjanaannya.

Hal itu disebabkan karena pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya amat populer dengan banyak  kompetitor. Untuk yang beginian, saya akan memberi saran "tabrak saja".

Saran ini memang berdasarkan pengalaman pribadi saya. Saya tipikal orang yang berpikir lebih baik bekerja daripada duduk-duduk melamun di rumah menunggu pekerjaan yang ideal sesuai bidang pekerjaan.

Sebagai yang berlatar teknik sipil, mimpi saya tentu saja bekerja di konsultan atau menjadi abdi negara di Dinas Pekerjaan Umum. Akan tetapi tentu tidak semuus yang saya rencanakan, lamar sana sini, gagal, musim proyek juga kadang ada kadang tenggelam, tes PNS apalagi.

Nah, karena itu setiap tawaran pekerjaan saya coba, pernah bekerja di bidang IT, menjadi sales lalu menjadi pengaws proyek rumahan kecil pernah saya lakoni, hingga pada akhirnya menjadi pelatih tukang kayu seperti saat ini, yang kecocokannya dengan bidang ilmu 50 persen lah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun