Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Sebulan Risma Jadi Mensos dan Nada Tak Merdu Untuknya

25 Januari 2021   10:49 Diperbarui: 27 Januari 2021   17:54 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Sosial Tri Rismaharini bersiap mengikuti rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Rapat kerja tersebut membahas evaluasi pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2020. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/aww via kompas.com)

Caranya, mau tak mau Risma harus mempublikasikan aktivitasnya sebagai mensos secara masif sejak awal, dan ini sudah nampak dilakukannya.

Ini memang akan mengundang cibiran dan kritik yang bisa  datang silih berganti.

Politisi Gerindra, Fadli Zon misalnya mengatakan demikian, "Blusukan secara proporsional bagus saja sbg cara melihat langsung lapangan. Tp klu kecanduan blusukan maka harus diperiksa jgn2 gangguan 'gila pencitraan'," kata Fadli.

Risma harus terbiasa dengan hal ini, karena bukan di awal saja, di sepanjang perjalanannya, telinga Risma mesti terbiasa mendengar hal ini, dan harus diakui ini tentu akan lebih bising dibandingkan saat dirinya masih menjabat Walikota Surabaya.

Kedua, sembari melakukan hal yang pertama, Risma juga harus cakap dan cekat untuk menyelesaikan segudang persoalan di Kemensos.

Ini bisa dianggap sebagai penyeimbang pendulum yang nampak goyah dengan tuduhan pencitraan untuknya.

Bagaimana cara Risma untuk menyeimbangkan? Risma sebaiknya mampu melihat dan menggunakan sebagian kritik dan cibiran ini juga sebagai motivasi dan bahkan sebagai pengingat baginya.

Misalnya kritik politikus PKS, Hidayat Nur Wahid yang melihat Risma membungkus nasi dan berkata bahwa Menteri Sosial seharusnya kerjaannya bukan begitu, mungkin bisa menjadi pengingat bagi Risma, bahwa masih ada prioritas yang belum tergarap olehnya.

Harus diakui banyak 'pekerjaan rumah' mensos yang mesti dikerjakan Risma. Mulai dari database penerima bansos yang sering dipermasalahkan hingga mekanisme memberian bansos yang akhirnya membuat Mensos sebelumnya, Juliandri Batubara ditangkap KPK.

Sebenarnya banyak yang tidak meragukan kemampuan Risma untuk menyelesaikan hal-hal ini, hanya persoalannya Risma harus sadar bahwa dirinya sedang berburu dengan waktu.

Jika mampu menyelesaikan ini dengan cepat, niscaya akan mampu meningkatkan elektabilitasnya untuk bertarung di Pilkada DKI mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun