Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Raffi Ahmad "Nakal", di Mana Staf Khusus Milenial Presiden?

23 Januari 2021   10:43 Diperbarui: 23 Januari 2021   10:50 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Maruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar dan Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia menjawab pertanyaan wartawan saat diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). Ketujuh stafsus milenial tersebut mendapat tugas untuk memberi gagasan serta mengembangkan inovasi-inovasi di berbagai bidang. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz(ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A)

Masih hangat rasanya  untuk membahas Raffi Ahmad, sang selebritis yang didaulat mewakili milenial pada saat vaksin perdana bersama Presiden Jokowi yang dilaksanakan di Istana Negara beberapa waktu lalu.

Raffi memang membanggakan, minimal pada hari H vaksin. Akan tetapi sesudah itu, Raffi membuat pusing jajaran Istana. Raffi nampak berbuat "nakal", karena tak berapa lama kemudian disorot media karena dicurigai telah terlibat dalam sebuah pesta privat tanpa protokol kesehatan.

Mau tak mau, di tengah hujatan dan kekecewaan publik, Raffi minta maaf. Raffi merasa telah teledor karena tidak menjaga marwah sebagai duta vaksin millennial.

Syukur bagi Raffi, sepertinya dia tak jadi diproses hukum, meski nakal, menurut kepolisian, acara yang dihadiri Raffi tidak melanggar protokol kesehatan.

Sebenarnya terpilihnya Raffi juga mengundang komentar dari berbagai pihak. Mengapa harus Raffi, bukan selebriti lain? Deddy Corbuzier bahkan secara terang-terangan mengatakan bahwa komika, Raditya Dika terasa lebih cocok daripada Raffi.

Akan tetapi, harus diakui, kepopuleran Raffi memang sedang dan terus menanjak, sang "sultan" ada dimana-mana, baik sendirian maupun bersama keluarga di hampir setiap stasiun televisi. Itulah yang mungkin membuat Istana memandang Raffi cocok menjadi duta vaksin.

Polemik yang menimpa Raffi ini, memang akhirnya  menyibukkan dan menimbulkan keramaian, bahkan membuat saya ataupun publik  terlupa untuk sebuah hal yang penting, yang mungkin terlewatkan atau terlupakan di momen ini.

Apakah itu? Yaitu tentang Keberadaan Staf Milenial Presiden.

Mengapa staf millennial ini dilupakan ketika misi Istana sebenarnya adalah memperbanyak influencer dari generasi muda untuk mempromosikan bahwa vaksin itu halal dan aman?

Belum ada penjelasan yang resmi namun, saya pikir untuk menjawabnya kita perlu menginta kembali pemilihan para staf milenial ini dan kontroversi yang menyertainya setelah itu.

Publik tentu ingat pada November 2019 silan, Jokowi menunjuk beberapa anak muda menjadi  staf khusus kalangan milenial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun