Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Puji Fadli Zon Ganteng, Ferdinand Hutaehan Ibarat Sergio Ramos

20 Januari 2021   11:44 Diperbarui: 20 Januari 2021   19:20 926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : akun twitter @FerdinandHaean3

Melihat Ferdinand dan Fadli Zon ini memang menarik, apalagi jika mengibaratkan dua pemain di sepakbola.

Saya menilai Fadli Zon itu seperti striker. Pintar mencari celah, liat, mampu berpindah posisi tapi tetap tajam. Saya lantas membayangkan seperti Fadli Zon, seperti penyerang Liverpool, Mo Salah.

Ferdinand Hutaehan tentu bukan striker. Mantan politisi demokrat ini, seperti menjelma menjadi bek, palang pintu terakhir. Saya ibaratkan seperti bek Real Madrid, Sergio Ramos.

Penikmat bola pasti ingat ketika keduanya bertemu, yakni di final Liga Champions 2018. Sebelum pertandingan keduanya tersenyum, saling puji. Namun di pertandingan, Mo Salah dan Ramos berduel.

Salah unggul kecepatan, tapi Ramos tahu trik untuk menghentikannya. Di sebuah duel, tiba-tiba Salah jatuh karena tindakan Ramos. Bukan kaki, tapi bahunya cedera. Entah bagaimana, Ramos menjatuhkan, tapi Salah cedera dan keluar lapangan.

Duel semacam ini di politik dewasa ini lumrah. Ada orang yang bersiap bergerak di posisinya tapi saling mengawasi dengan pemain lawan. Saling mengintip, saling membaca, dan menekel pada waktunya.

Peluit sudah terdengar lebih nyaring tanda berlangsungnya laga, untuk 2022 ataupun 2024. Pemain sudah mengambil ancang-ancang, mengambil posisinya.

Para sounder, dan pemicu kontroversi seperti Ferdinand dan Fadli akan mulai memainkan taktik, trik manuver yang terbaik. Ada waktunya bermain keras, tapi ada waktunya juga untuk berjalan santai saling kedip, saling tepuk punggung malah.

Penonton hanya menyaksikan, kostum putih merah terlihat jelas, tinggal melihat pergerakan para pemain ini ataupun beri suport jika di antara mereka ada yang didukung.

Jikapun tidak dan hanya menonton juga tak mengapa. Memang ada penonton yang menjadikannya sebagai hiburan, pelipur lara. Ini pilihan yang aduhai.

Ketika melihat Salah melewati beberapa pemain berikan tepukan, dan ketika Ramos menekel keras, berteriak tapi berkata, itu baru namanya sepak bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun