Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kegaduhan Politik dan Alasan Istana Meredam Isu Reshuffle

7 Juli 2020   08:07 Diperbarui: 7 Juli 2020   08:15 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kolase foto memperlihatkan susunan menteri Kabinet Indonesia Maju, saat diumumkan dan diperkenalkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019).(KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO - DINO OKTAVIANO)

Di saat isu reshuffle menteri di Kabinet Indonesia Maju semakin bergulir liar, Istana akhirnya mengeluarkan pernyataan.

Bukan soal kapan dan bagaimana reshuffle akan dilakukan, tetapi memberikan pernyataan bahwa isu reshuffle tidak relevan lagi sekarang ini.

Hal itu disampaikan oleh Mensesneg Praktino saat disambangi wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin 6 Juli 2020. 

Praktino mengatakan bahwa Istana berpendapat demikian karena kinerja menteri semakin baik sesudah Jokowi mengeluarkan kritikan soal menteri yang kehilangan sense of crisis.

"Dengan progress yang bagus ini isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus. sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus," ucap Pratikno.

Pratikno juga menambahkan bahwa dengan pernyataan ini, Istana berharap ribut-ribu soal perombakan kabinet ini dihentikan.

 "Jadi jangan ribut lagi reshuffle karena progress kabinet berjalan dengan bagus. kita fokus untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang menjadi ikutan luar biasa dari pandemi Covid-19," tambah  Pratikno.

Ada dua pertanyaan yang dapat diajukan dari pernyataan Istana melalui Pratikno ini? 

Pertama, benarkah kinerja menteri semakin baik, dan kedua, ribut-ribut atau kegaduhan apa yang dimaksud oleh Pratikno?

Untuk pertanyaan pertama, masih terlalu dini untuk menjawabnya. 

Apa ukuran yang dipakai? apalagi menteri yang dimaksud oleh Jokowi yang berkinerja rendah juga masih berupa spekulasi dan diperdebatkan di tengah publik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun