Sepertinya kabar bahwa Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok untuk menggantikan Menteri BUMN, Erick Thohir semakin berhembus kencang.
Erick dianggap sebagai salah satu menteri yang terkesan "santai" di saat pemerintah sedang berupaya keras menghadapi pandemi Covid-19, apalagi isu bahwa Erick juga sedang mempersiapkan diri menuju Pilpres 2024 menjadi bumbu yang tak sedap untuk Jokowi.
Ahok nampak masih belum terlalu banyak berkomentar soal isu ini. Dilansir dari pemberitaan media, Ahok memilih tidak berespons tentang isu ini dengan kalimat "tidak tahu" dan "tidak komentar", inilah yang membuat isu ini dipastikan akan terus bergulir liar.
Apakah ini berarti Ahok akan menjadi Menteri BUMN akan menjadi kenyataan nantinya?
Jika kita perhatikan, faktor Ahok untuk menjadi seorang menteri memang bukan terletak pada Ahok. Sehingga pilihan untuk tidak berkomentar adalah pilihan yang tepat. Apalagi perjalanan politik Ahok memang diisi dengan pro kontra, khususnya sesudah pernah divonis penjara.
Hal inilah yang membuat kapasitas Ahok yang dianggap mumpuni dan mampu merubah birokrat menjadi lebih baik, seperti saling menghadang. Artinya, perlu intervensi pihak atau kekuatan lain yang besar untuk memastikan kembalinya Ahok di kerja birokrasi dapat terwujud, dan pihak itu tentu adalah Jokowi.
Hal ini membuat pertanyaan pamungkas perlu dikemukakan, yakni apakah Jokowi akan pasang badan untuk Ahok di saat ini?
Untuk menjawab ini, mungkin kita perlu melihat kembali pernyataan Jokowi yang membuat isu ini muncul ke permukaan.
Jokowi marah, kesal, jengkel kepada kinerja menteri di kabinetnya dan bahkan mengancam bahwa sudah memikirkan akan reshuffle kabinet. Jokowi menegaskan bahwa dia akan melakukan tindakan extraordinary demi kepentingan rakyat.
Jika bertolak dari pernyataan ini, maka Jokowi sangat mungkin untuk memilih Ahok menggantikan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN. Menempatkan Ahok sebagai seorang menteri dapat dikatakan sebagai salah satu tindakan extraordinary.
Mengapa? Karena Jokowi pasti harus menghadapi narasi pro kontra di tengah masyarakat. Apakah Jokowi sudah siap? Jika kita perhatikan bagaimana perjalanan Ahok menjadi Komisaris Pertamina, maka sebenarnya Jokowi seperti sudah test the water sebelumnya soal penerimaan publik terhadap Ahok dan ternyata baik-baik saja akhirnya kan?