Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Haruskah Dunia Meminta Xi Jinping Membujuk Donald Trump?

15 April 2020   20:47 Diperbarui: 15 April 2020   21:37 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China melakukan pertemuan secara khusus di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 di Osaka, Jepang, Sabtu (29/6/2019). Foto : REUTERS/Kevin Lamarque.

Artinya di dalam karakter Trump seperti ini dengan hegemoni kekuasaan AS yang goyah apalagi saat kerepotan mengahadapi pandemi covid-19, hanya Xi Jinping lah yang mampu mengajak kembali Trump untuk berkontribusi bagi kesehatan dunia.

Jangan anggap ini seperti mengajak tetangga berdamai, namun tentu ada barter dan negosiasi tingkat tinggi yang akan dilakukan. 

Hal ini akan sangat mirip dengan cara Trump "memaksa" Rusia membantu AS dengan mengirim APD dalam jumlah yang banyak ke Washington.

Saat itu, AS santai menyikapi perang minyak Rusia dan Arab Saudi, namun ketika Rusia kewalahan, Trump dan Putin akhirnya saling menelepon, lalu harga minyak menjadi stabil karena intervensi AS dan peralatan medis diterbangkan dari Moskow.

Patut diduga kemarahan Trump juga seperti undangan untuk melakukan negosiasi. 

Saat ini, harus diakui China adalah negara yang paling siap untuk membantu siapapun saat ini.  Persoalannya jika China ingin membatasi bantuannya, siapa yang dapat melarang? Artinya Trump harus memaksa China dengan cara lain untuk lebih banyak membantu AS,  termasuk dengan mengancam WHO terlebih dahulu.

Lalu apakah Xi Jinping akan "luluh" dan membujuk Trump? Sangat mungkin.

Xi Jinping tidak seperti Trump, Xi Jinping lebih dewasa. Xi dianggap sebagai pemimpin neo China yang nampak lebih asertif jika berkaitan dengan kepentingan global. Kekuatan absolutnya yang didapatkan Xi di China membuat dirinya terlihat untuk lebih fokus merangkul negara lain dalam berbagai kepentingan termasuk dalam situasi seperti ini.

Artinya, jika benar ini adalaah "undangan"  Trump, maka Xi Jinping kemungkinan akan menghubungi Trump. Kita tunggu saja, jika negonya cocok, pembicaraannya tidak alot,  cepat atau lambat Trump akan mengklarifikasi pernyataannya, termasuk membatalkan keputusannya untuk tidak mendanai WHO lagi. Semoga.

Salam

Referensi : 1-2-3-4

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun