Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Ternyata Ini Alasan Kemesraan Rusia dengan AS Lawan Covid-19

1 April 2020   16:51 Diperbarui: 2 April 2020   10:59 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Donald Trump (kiri) berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan APEC di Danang, Vietnam pada 11 November 2017.(AFP/MIKHAIL KLIMENTYEV)

Minyak?? Ya, inilah kata kunci yang dapat menjelaskan tentang APD dan pasokan medis yang dikatakan sendiri oleh Presiden AS, Donald Trump akan datang dalam jumlah yang besar seusai berbicara dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin  pada Senin (30/3) waktu setempat.

Presiden AS, Donald Trump lalu menuturkan kepada wartawan AS bahwa Rusia mengirimkan alat medis untuk AS. "Paket yang sangat, sangat besar, peralatan medis yang sangat baik," sebut Trump, percaya diri.

Apa yang dibicarakan kedua pemimpin ini selain penanganan virus corona, keduanya membicarakan tentang pentingnya menstabilkan pasar energi global termasuk bagaiman cara yang harus dilakukan untuk menstabilkan harga minyak, terlebih di saat wabah virus corona menyerang seperti saat ini.

Lalu kira-kira, apa peran AS sehingga Rusia "luluh" dengan rela hati membantu AS dalam membantu memerangi wabah virus corona di Negeri Paman Sam itu?

Begini kondisinya. Di pasar minyak, perang harga paling ketat terjadi antara Rusia dan Arab Saudi dengan ternis yang tinggi. Ketegangan antara Arab Saudi dan Rusia telah meningkat sejak Rusia gagal menyetujui untuk memperdalam pemotongan produksi mencapai 1.800.000 barel per hari dalam menanggapi penurunan tajam permintaan global.

Perselisihan antara Arab Saudi dan Rusia tampaknya semakin tebal setelah OPEC dengan Arab Saudi sebagai pimpinannya dan Rusia mengakhiri pertemuan dengan menutup kesepakatan kerja sama lebih dari tiga tahun yang terjalin antara OPEC dan produsen non-OPEC.

Rusia khawatir dengan situasi, karena tidak dapat mengontrol harga, apalagi Arab Saudi punya kekuatan yang dianggap lebih powerful. Harga minyak yang sudah jatuh karena wabah penyakit dan ekonomi global yang lesu, akhirnya semakin anjlok jadi US$33 per barel.

Disinilah peran AS sangat strategis, Rusia sangat membutuhkan AS yang memiliki kontribusi signifikan jikalau mau intervensi dalam harga minyak dunia untuk memperbaiki keadaan ini. 

Benar, saja setelah Donald Trump berkomunikasi dengan Vladimir Putin melalui sambungan telepon yang terjadi pada Senin (30/3/2020) harga minyak mentah naik. Mau situasi ini terus terjadi, Rusia perlu segera mengirimkan APD ke AS dalam jumlah besar.

Begitulah para "gajah" saling membantu, dengan saling barter, tak ada makan siang gratis bagi kedua negara ini. Keduanya sepertinya percaya diri dengan posisi tawar yang ada. AS kesulitan menangani Covid-19 dan butuh APD, sedangkan Rusia butuh kestabilan harga minyak. 

Kondisi yang saling membutuhkan dan akan saling menguntungkan kedua pihak. Kita tunggu bagaimana dan sampai kapan simbiosis mutualisme kedua negara adidaya ini akan terus terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun