Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kepala Daerah Positif Virus Corona, Belajarlah dari Bima Arya

20 Maret 2020   09:37 Diperbarui: 20 Maret 2020   12:54 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali Kota Bogor Bima Arya usai menemui Menko Polhukam Mahfud Md di kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (24/1/2020).(KOMPAS.com/FIRDA ZAIMMATUL MUFARIKHA)

Jika tokoh publik atau pejabat terinfeksi Virus Corona maka dampaknya secara psikologis tentu lebih besar daripada warga biasa, namun menurut saya, jika bicara coal Covid-19, maka siapapun dapat terinfeksi.

Akan tetapi yang terlebih penting adalah pelajaran yang  dapat dipetik agar terus meningkatkan kewaspadaan dan mengambil langkah strategis dari kasus tersebut.

Untuk belajar dari kasus positif corona Bima Arya, maka dapat dimulai dari pertanyaan, bagaimana kronologi sampai hal ini (Bima Arya positif)  dapat terdeteksi?

Jawabannya dapat ditemukan dari penjelasan Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim .

"Kan beliau baru pulang dari Turki dan Azerbaijan, terus kan harus lapor sebagai ODP kan, orang dalam pemantauan. Kemudian, kalau ada tanda-tanda flu, atau batuk, atau panas kan harus lakukan tes swab, dilakukan tes swab kemarin, kemudian hasilnya sudah keluar (positif corona)," kata Dedie Jumat (20/3).

Empat hari lalu, jika kita telusuri berita media daring, maka Gubernur Ridwan Kamil telah lebih dahulu menganjurkan agar Bima dites karena masuk orang dalam pemantauan (ODP).

"Beliau nanti tes di Bandung untuk menjalani proaktif tes, karena kendalanya tidak langsung mendarat di Jabar, tapi di Cengkareng," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Selasa (16/3/2020) dilansir dari Detik.com.

Dari peristiwa ini, kita dapat belajar bahwa memang perlu intervensi sekaligus pengawasan dari pejabat yang lebih tinggi, sehingga protokol untuk pemeriksaan itu dapat dijalani.  

Oleh karena itu, kita perlu memberikan apresiasi terhadap Ridwan Kamil untuk proaktifnya dan Bima Arya untuk kerjasamanya.

Mengapa ini penting? Meskipun diatur secara protokoler, namun penolakan terhadap tes corona dapat dilakukan oleh berbagai pihak.

Baca saja berita tentang sebagian anggota DPRD Blora yang seusai  kunjungan kerja di wilayah Lombok, Nusa Tenggara Bara ternyata menolak mengikuti tes kesehatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun