Di Piala Dunia 1982, Bearzot memiliki seorang Paulo Rossi sebagai seorang striker.
Karena itu, hal yang dirasa paling penting dalam catenaccio ini adalah pemain dipastikan dapat mengontrol diri sendiri agar tidak bernafsu untuk segera menyerang daerah lawan, sambil membaca kekuatan lawan.
Paulo Rossi bahkan dipaksa harus mau ikut bertahan atau keluar dari zona nyamannya untuk kepentingan tim.
Ketika sang lawan menjadi depresi dan akhirnya kelelahan karena terforsir untuk menyerang, di saat itulah serangan balik dilakukan.
Tim lawan kelelahan diserang, dan akhirnya hanya bisa melihat gawang kebobolan dan terlambat sadar bahwa waktu pertandingan sudah usai.Â
Dalam konteks ini, saya menduga Anies dan Ahok mungkin sedang menunggu atau mengontrol diri mereka.
Mari kita mulai membahas tentang Anies terlebih dahulu. Sejak ajakan berdebat di masalah penanganan banjir dipersoalkan dan menimbulkan perang opini, Anies memang lebih cenderung bertahan.
Sesudah masalah banjir, berturut-turut polemik revitalisasi Monas dan Taman Ismail Mazuki mendera Anies, tetapi Anies lebih memilih untuk bungkam seribu bahasa.Â
Ketika banyak orang menduga Anies diam karena merasa tidak mampu berargumentasi, Anies memilih menggunakan catenaccio.
Ternyata Anies tidak sepenuhnya diam, saat rapat-rapat formal Anies memberikan argumentasi yang bisa diterima publik, hasilnya isu itu perlahan-lahan surut.