Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Kobe Bryant, Inspirasi dan Sebuah Puisi

27 Januari 2020   05:14 Diperbarui: 27 Januari 2020   09:42 3730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
In his last season we’ve seen the Lakers’ fall downhill all while Kobe confidently waves goodbye to the game he loves. (hypebeast.com) 

Dua hal ini membuat, Kobe menjadi pebasket yang selalu cepat seperti Mamba ketika duel satu lawan satu, dengan akurasi tembakan yang luar biasa.

***

Saya ingin memaksa ingatan kita kembali saat Kobe memutuskan untuk pensiun pada akhir musim 2015-16. Sebelum pensiun, Kobe menuliskan puisi yang menggugah hati berjudul Dear Basketball.

Dalam puisi tersebut, Kobe bercerita tentang kenangan masa kecilnya di mana dia menggulung kaos kaki ayahnya dan sudah mulai berkhayal untuk menembak bola ke ring basket. 

Ayah Kobe memang seorang pebasket NBA, meski tak seterkenal Kobe, namanya Joseph Washington Bryant.

Joseph membuat Kobe, seorang bungsu dari tiga bersaudara, lebih mencintai basket dari saudara-saudaranya. Kobe bahkan sudah bermain basket sejak usia 3 tahun.

Di usia 17 tahun, saat sekolah di Lower Merion High School, Kobe menarik perhatian klub raksasa, Los Angeles Lakers, dan masuk menjadi salah satu pemain dalam daftar draft.

Saat debutnya di Summer Pro League, pelatih Lakers saat itu, Del Harris amat menyukainya karena Kobe mampu mencetak hingga 25 poin. Di laga final, lagi-lagi Kobe mencetak poin besar dengan 36 poin. Del Harris tak ragu mengambil Kobe sebagai rookie pada 1996/97.

Setelah debut mengesankan di musim perdana, Kobe perlahan-lahan berubah atau bertransformasi menjadi guard andalan LA Lakers dan menjadi legenda.

Dalam puisinya, Kobe megatakan bahwa bermain di Lakers adalah sebuah mimpi.

Perjalanan selama 20 tahun di Lakers, digambarkan Kobe bukanlah soal tentang sebuah karier semata, tetapi soal keringat yang dikeluarkan karena cintanya pada basket.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun