Selain itu, saat Spaso tampil di bawah perform pun, masih ada Platje yang dapat dimainkan, begitu juga dengan Lilipaly yang mempunyai pengganti sepadan di dalam diri Irfan Bachdim. Â Selain nama-nama ini, Paulo Sergio, Yabes Roni semakin membuat Bali United tidak kekurangan amunisi saat buntu di tengah pertandingan. Kedalaman tim yang solid yang dimiliki Bali United.
Ada juga yang tak kalah penting yakni manajemen Bali United dikenal juga sebagai manajemen yang rapi soal penggajian pemain dan pelatih. Bahkan, setelah memastikan gelar juara, sang pelatih, Teco memuji dan berterimakasih yang selalu tepat waktu dalam pembayaran gaji.
Artinya, boleh dikatakan dari beberapa hal  ini, Bali United memang sudah siap untuk juara sejak awal kompetisi.
Ketiga, dukungan hebat dari Semeton Dewata. Meraih 13 kemenangan, sekali seri dan tak pernah kalah saat berlaga di kandang, dapat dikatakan Bali United tampil nyaris sempurna di kandang. Lalu mengapa Bali United tampil menggila seperti itu? Jawabannya tentu Semeton Dewata.
Semeton Dewata adalah julukan bagi pendukung fanatik Bali United. Lawan-lawan Bali United tentu akan keder jika melihat dukungan Semeton Dewata saat mendukung tim kesayangannya di Stadion I Wayan Dipta.
Memakai seragam dengan warna mayor hitam dan merah, Semeton mampu membuat lawan seperti melawan tim dengan dua belas pemain yang amat kuat, apalagi Semeton Dewata kerap melahirkan koreografi apik yang menghibur saat berada di Stadion I Wayan Dipta.
Dari ketiga hal ini, sekali lagi Bali United memang pantas juara. Rekor juga sudah dibubuhkan oleh Teco dengan back to back menjadi juara.Â
Pertanyaannya adalah apakah manajemen dapat membujuk Teco untuk tetap bertahan dan dapat membuat rekor baru dengan membawa Bali United menjadi klub yang mampu menjadi juara Liga secara dua musim beruntun? Perlu ditunggu.