Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Jika di Sepak Bola, Bisa Rusuh dan KPAI Akan Didemo Berjilid-jilid

10 September 2019   07:21 Diperbarui: 10 September 2019   08:41 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roger Milla(9) dan Luciano Leandro (10) I Gambar : gilbol

Pertanyaannya adalah bagaimana jikalau ini berkaitan di sepakbola. Mohon maaf saja, dilihat dari kecintaan para supporter yang fanatik, bisa saja rusuh terjadi  dan KPAI akan didemo berjilid-jilid.

Sepak bola dan rokok. Jika ini berkaitan dengan perusahaan rokok, saya jadi bernostalgia dengan bagaimana kompetisi sepakbola nasional pada era awal 1990an disponsori oleh rokok, Djarum termasuk di dalamnya.

Tonggak sejarah relasi ini dimulai pada  musim  perdana yakni 1994/95 dan 1995/96, Liga Indonesia saat itu disponsori pabrikan rokok asal Inggris, Dunhill.  Disebut Liga Dunhill.

Setelah  Dunhill berhenti, lalu  digantikan Kansas. Liga Kansas sejatinya berjalan hingga dua musim, 1996/97 dan 1997/98.

Sempat berhenti menjadi sponsor, baru pada 2005 rokok kembali lagi. Kali ini Djarum yang menjadi sponsor utama.  Saat itu nama Liga menjadi Liga Djarum plus Djarum Indonesia Super League.

Liga berjalan lancar dengan Persipura (2005), Persik (2006), Sriwijaya FC (2007), dan Persipura (2008/09), sukses meraih juara.

Tahun 2009, seiring dengan slogan No Alcohol, No Tobacco, No Gambling yang bersifat global atau mendunia,  rokok secara resmi harus angkat kaki dari gelaran Liga dan digantikan sponsor lain.

Bergantian mulai dari perbankan, minuman energi hingga sekarang e-commerce ambil bagian di Liga 1 hingga akhirnya sampai Liga 1 2019. Mulai dari Gojek, Traveloka, hingga yang terbaru, Shopee.

Sponsor-sponsor yang bergantian dapat mendanai klub maupun kompetisi ini menenangkan para supporter bola, kompetisi tidak berhenti sehingga masyarakat bola masih dapat menyaksikan pertandingan yang dianggap paling menghibur sedunia ini.

Lalu bagaimana meletakan persoalan ini. Garisnya sudah jelas, eksploitasi anak No, Rokok dari sisi regulasi juga No, tetapi pembinaan harus terus dilakukan.

Definisi pembinaan dan eksploitasi anak sebenarnya sudah ada garis tegas disana. Seharusnya ada titik temu, tanpa mengurangi keinginan baik daripada kedua belah pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun