Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

13 Artis di DPR RI, Bisa Apa?

2 September 2019   16:44 Diperbarui: 4 September 2019   12:43 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian Caleg Artis Untuk DPR RI, Desi Ranasari, Dyah Pialoka dan Krisdayanti Lolos I Gambar : Tribun

Sabtu (31/8), Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan sebanyak 575 caleg DPR RI menjadi anggota DPR RI terpilih dalam rapat pleno trbuka di Kantor KPU RI.  575 caleg ini berasal dari 80 daerah pemilihan (dapil) DPR RI di 34 provinsi.

Dari 575 anggota DPR RI ini, ada sebanyak 13 artis yang  telah ditetepkan juga secara sah menjadi anggota DPR RI terpilih, periode 2019-2024. Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Ke-13 nama artis ini sebagai berikut; Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) (PAN) dapil DKI Jakarta I, Desy Ratnasari , Dede Yusuf Macan Effendi (Dede Yusuf) diusung Partai Demokrat dapil Jawa Barat II, Tommy Kurniawan diusung Partai PKB dapil Jawa Barat V.

Ada juga Primus Yustisio diusung PAN dapil Jawa Barat V, Rieke Diah Pitaloka diusung Partai Demokrat dapil Jawa Barat VII, Arzeti Bilbina diusung PKB dapil Jawa Timur I, Krisdayanti diusung PDIP dapil Jawa Timur V, Rano Karno diusung PDIP dapil Banten III.

Nurul Arifin diusung Partai Golkar dapil Jawa Barat I, Muhammad Farhan diusung Partai NasDem dapil Jawa Barat I, Rachel Maryam Sayidina diusung Partai Gerindra dapil Jawa Barat I, Junico BP Siahaan (Nico Siahaan) diusung oleh PDIP di Dapil Jawa Barat I.

Dari catatan yang ada, maka dari ke-13 nama ini, ada tiga nama artis yang dapat disebut sebagai pendatang baru di Senayan, yakni Tommy Kurniawan, Krisdayanti, dan  Muhammad Farhan.

Pertanyaan publik yang mengemuka adalah apakah ke-13 artis ini mampu berkontribusi maksimal dalam dunia politik atau seperti kebanyakan  yang terdahulu hanya akan menjadi penonton dan tenggelam..

Pertanyaan ini lumrah, karena salah satu alasan utama parpol melirik artis ditengarai sebagai vote getter,  atau pendulang suara, itu saja tidak lebih.

Sesuatu yang dianggap wajar karena para figur publik tersebut mempunyai penggemar yang sangat banyak dan telah dikenal oleh masyarakat. Para artis dianggap memiliki basis penggemar yang diharapkan bisa dikonversi menjadi basis dukungan, tanpa mempertimbangkan kemampuan atua kompetensi mereka.

Sebaliknya, para artis menampik bahwa alasan kehadiran mereka adalah karena popularitas semata, dan ingin menjadi semakin terkenal. Beberapa diantaranya mengatakan bahwa menjadi politisi adalah panggilan untuk menjalankan amanat rakyat melalui jalur lain sebagai politisi.

Selain itu soal keraguan akan kompetensi mereka juga dikomentari oleh Rano Karno. Menurut mantan Gubernur Banten itu, banyak artis saat ini yang telah berpendidikan tinggi sehingga berani mencoba untuk terjun ke dunia politik.

"Wajar kok, artis itu kan banyak S1, Anda kan masih punya asumsi artis itu lulusan SD, misalnya, he-he-he. Enggak, lho," ucap Rano.

Selain Rano, jauh sebelum ini, artis yang termasuk lama berkecimpung menjadi anggota DPR, Desi Ratnasari juga menyuarakan pendapatnya bhawa artis dapat berbuat banyak dan bukan sekedar popularitas. Bagi Desi, ketika menjadi anggota DPR ukurannya bukan lagi popularitas tetapi kinerja.  

"Jangan mendiskreditkan profesi tertentu saja seperti artis atau budayawan yang katanya hanya mengandalkan popularitas tapi tidak menunjukkan kinerjanya," kata Desi yang mewakili dapil Jawa Barat.

Apa yang dikatakan Desi bisa jadi benar, Desi dikenal juga mempunyai kinerja yang baik selain pemeran Oneng dalam 'Bajaj bajuri' Rieke Diah Pitaloko (PDIP) dan  tentunya Tantowi Yahya,  wakil Golkar yang harus berhenti menjadi anggota DPR karena diangkat menjadi Duta Besar Selandia Baru.

Akan tetapi, jika melihat kinerja secara keseluruhan, maka hampir dikatakan hampir tak ada secercah harapan, apalagi para artis mewakili parta-partai yang secara ide, tidak dapat memunculkan kreativitas mereka dan bahkan memberi ruang bagi para  pejuang seni ini.

Oleh karena itu, amat sulit  mengharapkan para artis menjadi pionir untuk mendorong terjadinya perubahan yang muncul dari parpol yang mereka wakili di parlemen. Apalagi, partai yang mereka wakili adalah partai yang tak banyak memiliki efek.

Artinya, jangan pernah berharap terlalu banyak dari keberadaan artis ini, memberikan sumbangan berarti bagi kemenangan partai melalui kenaikan elektoral mereka saja udah merupakan keberhasilan tersendiri.

Lebih daripada itu harus diakui, Parpol juga kebanyakan tak akan berharap banyak dari kehadiran mereka, terbukti dari jarang sekali artis dipilih menduduki jabatan penting di fraksi. Jika pada akhirnya ada yang menonjol nanti, maka hal itu akan bisa jadi angin sejuk bagi dunia politik nasional.  

Sumber : 1 -2 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun