Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Virgil Van Dijk, Pemain Terbaik Eropa dan Roda Sulit Kehidupan

30 Agustus 2019   05:40 Diperbarui: 30 Agustus 2019   10:22 1634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Virgil Van Dijk, Pemain Terbaik Eropa 2019 I Gambar : Telegraph

Grimaldi Forum, Monako, Kamis (29/8/2019) malam waktu Indonesia menjadi saksi dimana bek tengah Liverpool, Virgil Van Dijk dinobatkan sebagai pemain terbaik Eropa musim 2019-2020.

Luar biasanya, pria Belanda berusia 28 tahun ini menyabet penghargaan sebagai pemain terbaik dengan menyisihkan dua nama megabintang, yakni Lionel Messi (Barcelona) dan Cristiano Ronaldo (Juventus).

Van Dijk nampak senang, mengenakan setelan rapih dengan jas berwarna hitam, Van Dijk sedikit kikuk berfoto, mungkin saja dia tidak pernah menyadari bahwa perjalanan hidupnya yang berliku membawanya hingga ke sini. 

Beberapa kisah di balik kesuksesan pria ini memang luar biasa.

Tidak banyak yang tahu bahwa pria bertinggi 193 cm ini pernah mengalami masalah di awal karirnya yang membuat dirinya sempat berpikir bahwa sepak bola bukan pilihan terbaik untuknya.

Pada usia 16 tahun, yaitu pada tahun 2007 sebelum memutuskan menimba ilmu di akademi klub Liga Belanda, Willem II, Van Dijk mengalami masalah dengan pertumbuhan tubuhnya.

Tubuh Van Dijk yang bertinggi 175 sentimeter berubah drastis menjadi tinggi 193 hanya dalam kurun waktu satu tahun. Sebenarnya ini positif, sayangnya, kakinya tidak sanggup menahan bobot Van Dijk, dan Van Dijk mengalami sakit yang menyakitkan di pangkal paha.

Fenomena biologis membuat Van Dijk kesulitan untuk tampil bagusm karena masalah tersebut.

"Kaki saya tidak terlalu stabil, saya memiliki masalah di pangkal paha," tutur Van Dijk, mengenang masa sulit tersebut.

Di lapangan, gara-gara terlalu tinggi, Van Dijk terlihat lamban, apalagi dia akibat digeser di posisi bek kanan, akibat terlalu lamban itu, pelatih merasa dia juga tak cocok di bek tengah. 

Terus mengalami masalah, tim kesehatan memutuskan rehabilitasi dengan ahli fisik selama lebih dari enam pekan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun