Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan featured

Makna "Bukan Salah Jakarta" Jokowi dalam Pindahnya Ibu Kota ke Kaltim

27 Agustus 2019   07:57 Diperbarui: 23 Juni 2022   06:34 1612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019). Presiden Jokowi secara resmi mengumumkan keputusan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur.(ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY)

Untuk alasan-alasan ini, Ibu Kota memang sebaiknya pindah.

Kedua, makna "bukan salah Pemprov Jakarta" seperti gambaran seseorang yang ingin meninggalkan sang pacar dan mengatakan bahwa bukan salah si pacar. Sekedar Menghibur.

Untuk ini, Jokowi "menghibur" dengan mengatakan bahwa Jakarta akan tetap menjadi kota yang diprioritaskan dalam hal pembangunan. Jokowi memastikan n Jakarta akan terus dikembangkan sebagai pusat bisnis, meski tidak menjadi ibu kota negara lagi.

"Jakarta akan tetap menjadi prioritas pembangunan dan akan terus dikembangkan sebagai pusat bisnis berskala regional dan global," tulis Jokowi.

Dari "bukan salahnya Jakarta ini" Jokowi mengumumkan bahwa Kaltim adalah daerah terbaik untuk memulai sesuatu yang baru untuk kebaikan bersama, dengan Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur yang terpilih sesudah berbagai kajian.

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di bagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8)

Saya termasuk yang yakin dari pemaparan Jokowi, ini adalah keputusan terbaik. Keputusan yang besar. Kajian-kajian meski belum lengkap, tetapi akan terus disempurnakan. 

Keputusan berani yang saya pikir tidak ada tendensi yang berbeda selain untuk pemerataan pembangunan di Indonesia, salah satu yang rasanya amat sulit dilakukan pemimpin-pemimpin sebelumnya.

Sumber : 1 - 2 - 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun