Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Bukan Soal Harga Listrik yang Murah, Inilah Persoalan Utama PLN

6 Agustus 2019   18:03 Diperbarui: 7 Agustus 2019   04:57 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi Listrik I Gambar : Kompas.com

Apakah karena efisiensi itu menjadi salah satu penyebab kinerja peralatan yang menurun?

Secara logis, hal itu bisa terjadi. PLN berusaha mempertahankan tarif listrik agar tidak naik kepada konsumen, dengan cara efisiensi, namun tidak sanggup menyiapkan langkah untuk mencegah dampak-dampak yang tidak diinginkan.

Lalu apakah solusi menaikan harga listrik menjadi salah satu yang harus dipertimbangkan?

Jawabannya iya, tetapi harus diakui bahwa bisa saja penyebab utama bukan itu.

Apa maksudnya?

Persoalan yang mengemuka sekarang adalah sistem manajemen, termasuk personil yang ada di PLN yang menjadi sorotan utama seiring dengan peristiwa black out ini.

Ditengarai bahwa sebagai BUMN yang bekerja solo, tanpa kompetitor, PLN kemungkinan besar lemah dari sisi evaluasi untuk menciptakan BUMN yang sehat.

Peristiwa black out ini dapat menjadi jalan terang untuk mengatakan bahwa PLN tidak sehat.

Bukankah itu yang nampak dari kasus korupsi yang sedang dialami oleh Dirut PLN Sofyan Basir, yang membuat publik semakin mafhum bahwa hal itu memang sedang terjadi.

Personil-personil di dalam PLN juga harus profesional, lepas dari kepentingan segelintir kelompok yang mungkin saja ingin mereguk keuntungan dari BUMN yang nampak tidak dapat disentuh ini.

Artinya, kenaikan harga, hanya bisa dapat dipertimbangkan jika ada transparansi dari sisi manajemen, perubahana sistem maupun pemilihan direksi yang dipercaya publik adalah orang-orang yang betul-betul profesional, secara teknis dan bukan saja bernafsu profit semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun