Selain itu kebanyakan karir Haerul juga dihabiskan dengan bekerja di Brunai Darussalam. Dia pernah menjabat sebagai Country Manager Indonesia Authority Edumatic Sdn Bhd di Brunei Darussalam dari Februari 2009 hingga Februari 2010.
Lalu sebelumnya, Hairul Anas sempat menjadi CANON ERP/Accounting Project Manager di Optima Infocitra Universal di Brunei Darussalam sejak Desember 2008 hingga Agustus 2009 dan menjadi senior consultant di Qasya Technologies Sdn Bhd Brunei Darussalam selama 2 tahun dari Agustus 2006 hingga Agustus 2008.
Dari profilnya, sekali lagi kehadiran Haerul cukup mengejutkan, bersaksi dengan "membelot" dari kubu 01, adalah sebuah fakta yang amat menarik.
Namun, dari esensi kesaksian apa yang dikatakan Haerul masih mempunyai runag untuk diperdebatkan ketika tim hukum Jokowi-Ma'ruf memberi jawaban nantinya.
Tujuan acara yang hanya untuk kalangan sendiri dan internal lalu dalam konteks apa dibicarakan lalu makna dari materi-materi yang disampaikan tentu perlu pendalaman untuk dikupas lebih lanjut.
Menjadi biasa jika yang hadir berhaluan berbeda, memiliki pandangan berbeda, dan menjadi amat subjektif menilai materi atau peristiwa yang terjadi.
Selain itu, kesaksian Haerul sepertinya tidak bersinggungan langsung dengan bukti faktual yang diinginkan jika terjadi kecurangan TSM yang dituduhkan.
Kita perlu menunggu bagaimana drama ini berlanjut.
Referensi :
Detik.com, Kamis 20 Juni 2019, "Caleg PBB Jadi Saksi 02, Cerita soal Materi 'Kecurangan Bagian Demokrasi'