Senada dengan Hendrawan, Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai apa yang dilakukan oleh AHY adalah sesuatu yang terpuji, apalagi sebagai orang yang lebih muda, AHY tidak mementingkan gengsi pribadi dengan memberi panutan untuk datang ke pihak yang lebih tua di momen lebaran.
"Jadi karena lebaran nggak ada lagi pikiran soal gengsi. Coba kalau nggak lebaran, pasti akan gengsi bertandang ke rumah A, si B. Kalau lebaran yang muda datang ke yang lebih tua, itu wajar," ucap Bambang.
Gaya Flamboyan itu dapat diartikan sebagai seseorang atau tingkah laku seseorang yang cenderung menarik perhatian, sangat percaya diri dan sangat mudah dikenali.Â
Meskipun beberapa pihak tidak mau mengaitkan ini dengan kepentingan politik, mau tidak mau sebagai politikus, safari lebaran AHY ini harus dikaitkan dengan hal tersebut.
Perjalanan politik dan atribut AHY sebagai ketua Kogasma Demokrat yang bertugas memenangkan Prabowo-Sandiaga dalam kontestasi Pilpres kemarin belum sepenuh ditanggalkan. Perjuangan kubu 02 pun dianggap belum selesai karena masih dilanjutkan di ranah Mahkamah Konstitusi (MK). Masih ada kebekuan yang terjadi di antara kedua kubu yang berkompetisi.
Disinilah AHY hadir, membuka ruang, memberikan kesejukan dan keteduhan di mata masyarakat bahwa politik Indonesia itu cair dan penuh kekeluargaan.
Harus diakui bahwa AHY pandai untuk memanfaatkan momen. Saat diundang Jokowi ke Istana, AHY tak ragu untuk memenuhi undangan tersebut, saat pertemuan para pemimpin muda Indonesia di Bogor, AHY hadir, dan saat momen Idul Fitri AHY menjadi bintangnya. AHY menjadi pencair suasana politik yang masih mengeras hingga saat ini.
AHY dengan percaya diri berjalan kesana-kemari, menarik perhatian, memberikan panutan dan teladan akhlak yang baik dan sekaligus meredam ketegangan politik. Flamboyan.
Referensi :
Kompas.com (06/06/2019). "Yenny Wahid : Semoga Kita Dapat Mencontoh Akhlak Baik dari AHY dan Ibas"
Kompas.com (05/06/2019). " Momen Lebaran, Megawati dan Anaknya Swafoto bersama dua Putra SBY"