Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Memaknai Permintaan Maaf Prabowo untuk SBY

3 Juni 2019   21:21 Diperbarui: 4 Juni 2019   06:01 5981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo dan SBY di Cikeas I Gambar : Kompas.com

"Jadi saya minta maaf, walau saya sudah sempat menengok beliau (Ani Yudhoyono), di Singapura, tapi saya ada niat kembali. Waktu itu saya mendengar kondisi Bu Ani membaik, jadi saya menunda. Ternyata terlambat" ujar Prabowo di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Senin (3/6/2019).

Lini masa diisi dengan berita tentang meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono. Wanita hebat bernama lengkap Kristiani Herrawati Binti Sarwo Edhie Wibowo itu meninggal di usia 66 tahun setelah menjalani perawatan penyakit kanker darah yang dideritanya sejak Februari lalu di National University Hospital Singapura.

Di tengah berita meninggalnya Ibu Ani, kontestasi Pilpres yang telah sampai ke Mahkamah Konstitusi (MK) seperti sedikit terlupakan meski tak sepenuhnya hilang. Pertemuan SBY dengan Mega dianggap meneduhkan, apalagi Kaesang yang terlihat amat rendah hati di tengah duka keluarga SBY.

Di sisi lain Prabowo yang tak bisa hadir di pemakaman kemarin dianggap tidak menghormati SBY dan Ibu Ani, bahkan ada yang menilai ini ada hubungannya dengan sikap politik SBY yang ramah terhadap koalisi Jokowi sesudah 22 Mei. Tak sedikit netizen juga  yang ikut-ikutan menyindir sikap Prabowo.

Hari ini, Prabowo datang ke Cikeas, kediaman SBY untuk memberikan ungkapan dukacita sekaligus meminta maaf. Prabowo menyesal karena tidak dapat menengok Ibu Ani untuk kedua kali di Singapura. Prabowo sadar tindakan menunda itu akhirnya membuat dirinya terkesan terlambat, untuk paling tidak memberikan penghormatan untuk mantan ibu negara tersebut.

Selain itu, Prabowo juga mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menghadiri pemakaman karena sedang dalam perjalanan dari Eropa. Prabowo juga kembali menjelaskan bahwa dirinya ke Eropa dalam rangka cek up kesehatannya.

"Saya juga mengucapkan permohonan maaf saya karena saya masih dalam perjalanan dari Eropa. Saya sendiri juga melaksanakan check up kesehatan. Ada masalah cedera saya, dulu baru manifes, baru terasa sesudah kampanye," ujar Prabowo.

Dari pernyataannya, nampak tak ada yang disembunyikan oleh Prabowo. Kenyataannya benar demikian adanya. Lebih penting adalah Prabowo telah meminta maaf secara pribadi kepada SBY.

Saya pernah membaca sebuah filosofi tentang meminta maaf. Meminta maaf itu bukanlah sebuah tindakan yang mudah. Bagi banyak orang, meminta maaf dapat menjadi sebuah aktivitas yang menjatuhkan harga diri kita.

Menempatkan diri di posisi yang salah terkadang mendapat penolakan dalam diri kita. Padahal, meminta maaf dan menyadari kesalahan kita sebagai manusia biasa ini, adalah merupakan bentuk kerendah hatian kita dan  menghormati orang lain.

Di titik ini, tindakan meminta maaf adalah sebuah tindakan mulia, dan dapat  menuntun langkah kita ke depan agar kehidupan kita menjadi lebih baik lagi.

Perlu diapresiasi, meski "terlambat", Prabowo kembali menempatkan dirinya sebagai sahabat sebangsa dan setanah air bagi SBY. Tidak ada yang terlihat politis dari tindakan ini, tetapi sebuah pengakuan maaf yang terlihat wajar.

Bayangkan saja, jika Prabowo telah sampai ke tanah air dan tidak ke Cikeas, suasananya terlihat suram bagi bangsa ini, karena tradisi silaturahim harus dikorbankan, kebencian mengental karena perbedaan politik.

Prabowo sudah memberikan sebuah tindakan yang meneduhkan, semoga ini menginspirasi para elit politik lainnya, bahwa kehidupan akan menjadi lebih baik ketika tindakan-tindakan serupa dilakukan.

Kita tentunya patut berharap, semangat merekatkan hati dalam simpati dan empati yang ditunjukan dan terus berlanjut,  jangan berhenti sesudah  peristiwa duka ini telah benar-benar selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun