Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Menyebut Arief Poyuono Sebagai "Meriam Bambu", Di Mana Posisi Demokrat?

12 Mei 2019   13:30 Diperbarui: 12 Mei 2019   13:42 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arief Puyuono Meminta Dmeokrat Didepak I Gambar : Tribun

Kedua, Demokrat bisa saja menyiratkan insoliditas yang terjadi sebagai respon terhadap hasil quick count maupun Situng KPU yang hampir selesai. Demokrat sedang menyusun rencana baru atau Demokrat sedang berjalan dengan bermain dua kaki, melihat peluang untuk menyebrang memanfaatkan  kegaduhan yang semakin tajam memabfaatkan kritik tajam Arief Poyuono.

Meskipun Ferdinand berulangkali menjelaskan bahwa Demokrat masih solid dengan koalisi BPN Prabowo, public pasti akan terus bertanya-tanya, kenapa perang opini di depan public terlihat kencang di permukaan.

Ini menunjukan bahwa ada yang belum "selesai" bagi koalisi BPN Prabowo, dan sebenarnya sedang bergeser jika bicara soliditas. Koalisi ini dapat dianggap solid jika bicara Gerindra dan PKS, namun jika bicara Demokrat atau PAN itu adalah hal yang  terjadi amat berbeda.

Jika kita lihat lebih jauh, karakterisitk Demokrat memang akan susah "diprediksi", padahal Gerindra berharap agar semua partai koalisi mau pasang badan untuk apapun yang terjadi. Demokrat tidak demikian adanya.

Ketika Prabowo bersama yang lain sedang berorasi di masa kampanye di GBK, Demokrat masih menyuarakan kritiknya, ketika klaim kemenangan sujud syukur dilakukan, Demokrat menjauh, beralasan tidak mau terjebak di permainan inkonstiusional dan lebih senang mengkaji secara internal angka kemenangan pasti. Itulah Demokrat.

Dari pemaparan ini, untuk menjelaskan bagaimana kepastian posisi Demokrat di koalisi, kita masih perlu menunggu hingga 22 Mei. Jika diibaratkan sedang bermain kartu, Demokrat masih bebas dan terbuka untuk memainkan jalannya kartu sesuai keinginannya.

"Ketika Pilpres usai, koalisi ini akan kita evaluasi. Jika kompetisi dan kita kalah, Demokrat akan pulang ke rumah masing-masing" kata Ferdinand.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun