Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Di Balik Utusan Jokowi untuk Prabowo: Nilai Penting dari Seorang Pemimpin

19 April 2019   20:10 Diperbarui: 19 April 2019   20:44 1196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Prabowo (Gambar : Tribun)

"Sudah sering saya sampaikan bahwa persahabatan dan tali silaturahmi kami semuanya, saya dan Pak Kiai Ma'ruf tidak akan putus dengan Pak Prabowo juga Pak Sandi, sehingga siang tadi saya utus seseorang untuk bertemu dengan beliau," ujar Jokowi di Plataran Menteng Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019). seperti dilansir dari detik.com.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kebekuan sedang terjadi di antara para elit setelah Pemilu dilaksanakan pada 17 April lalu. Padahal semestinya hal itu terjadi, suasana seharusnya mencair setelah berbulan-bulan lamanya, polarisasi terjadi karena perdebatan, adu gagasan antar kubu kedua calon Presiden.

Semuanya semestinya telah selesai setelah rakyat telah menentukan pilihan, memberikan suara dan sekarang tinggal menunggu hasil resmi yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Mei mendatang.

Persoalannya harus diakui timbul ketika pasangan Prabowo dan Sandiaga Uno mendeklarasikan diri sebagai pemenang dan menjadi Presiden 2019-2024. Deklarasi bahkan dilakukan hingga tiga kali. Kehebohan terjadi, karena seharusnya semua pihak sabar menunggu keputusan resmi.

Alasan utama yang dipakai oleh kubu Prabowo adalah terjadinya kecurangan dimana-mana. Deklarasi berdasarkan data internal yang mengatakan kubu mereka unggul hingga 62 persen ini dijadikan strategi agar proses perhitungan suara dapat dikawal secara ketat.

Gap atau jurang pemisah yang seharusnya terjembatani kembali sesudah pemilu ternyata nyata masih ada, bahkan berpotensi lebih lebar.

Di dalam keadaan tersebut, konflik yang terjadi, rakyat sedang menunggu, bagaimana cara para elit yang disebut negarawan itu menyelesaikannya.

Sore ini kita mendapat angin segar ketika Capres Petahana Jokowi mengatakan bahwa telah mengutus sesorang untuk memulai komunikasi sekaligus mengatur agar Prabowo dan Jokowi dapat bertemu setelah 17 April.

Harus diakui bahwa langkah insiatif yang diambil oleh Jokowi ini patut diberikan apresiasi. Bahkan jika kita belajar nilai leadership, insiatif dalam bentuk apapun itu sangat penting bagi seorang pemimpin, atau dalam kata lain salah satu nilai penting yang harus dimiliki oleh pemimpin adalah inisiatif.

Di dalam kondisi yang sulit, stuck, seorang pemimpin yang berinisiatif tidak akan menunggu sampai sesuatu yang buruk terjadi; ia akan ikut andil dalam membuat sesuatu menjadi lebih baik terjadi. Pemimpin tidak tinggal diam, melainkan dia akan melakukan sesuatu.

Jokowi tentu tidak mudah memutuskan hal ini. Ada beberapa alasan. Pertama, kubu Prabowo masih emosional, menginisiasi pertemuan bisa jadi kontraproduktif karena waktunya kurang tepat. Kedua, Jokowi tidak punya keharusan untuk melakukan langkah tersebut, banyak hal yang masih dilakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun