Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liverpool Membunuh Arsenal di Anfield

30 Desember 2018   06:28 Diperbarui: 30 Desember 2018   06:35 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hattrick Firmino membawa Liverpool Unggul atas Arsenal I Gambar : Express.co

Liverpool melibas Arsenal, 5-1 di Anfield. Pelatih Arsenal, Unay Emery boleh bergembira di awal pertandingan setelah Ainsley Maitland-Niles berhasil mencetak gol bagi The Gunners terlebih dahulu di menit ke-11. Akan tetapi sesudah itu, Emery hanya terlihat gusar di sisa pertandingan. Liverpool mengamuk, membunuh Arsenal secara tak terduga.

Hatrrick Robert "Bobby" Firmino dan tambahan masing-masing satu gol dari Mo Salah dan Sadio Mane membuat pendukung The Reds bergirang bukan kepalang. Arsenal yang di tangan Unay Emery berubah  menjadi tim yang seimbang dan fasih bertahan, dilumat habis.

Setelah ketinggalan, Liverpool perlahan-lahan menunjukan karakter aslinya. Para pemain Liverpool memberikan tekanan, mengejar bola, memprovokasi hingga para pemain lawan melakukan kesalahan sendiri,kita biasa menyebutnya dengan strategi gegenpressing.

Strategi ini sebenarnya adalah sebuah kombinasi dari sebuah efisiensi pergerakan dan antusiasme yang tanpa batas dari pemain Liverpool untuk memaksa Arsenal akhirnya melakukan kesalahan. Ketika kesalahan itu terjadi maka tiga predator Liverpool, Mane, Salah dan Firmino tinggal memastikan bahwa gol akan mengalir.

Strategi ini membuat para pemain seperti berkerumun di pertahanan Arsenal sejak awal, yang membuat para pemain Arsenal harus menunggu, dan hanya mengharapkan untuk dapat melakukan serangan balik.

Pelatih Emery sebenarnya berusaha meng-counter strategi ini dengan menumpuk pemain di tengah dan memainkan pemain yang berkarakter lebih bertahan. Lacazette diistirahatkan demi seorang Maitland-Nilers, yang lebih unggul stamina untuk naik turun membantu pertahanan. Tetapi semua itu percuma.

Seperti pemangsa  yang menunggu bidikannya lelah dengan sendirinya, begitulah Liverpool. Arsenal memang pantas kelelahan. Skodran Mustafi cs di lini pertahanan, terlampau lelah untuk mengejar atau membaca pergerakan Mane, Salah dan Firmino yang bergerak cerdas dan sering berganti posisi.

Di lini tengah, Liverpool semakin kuat sesudah Fabinho semakin nyetel dengan permainan yang diinginkan oleh Jurgen Klopp. Pemain yang ditransfer dari Monaco dan sempat terpinggirkan di awal musim ini, sekarang berubah menajdi jenderal lini tengah Liverpool yang tangguh. Tangguh dalam bertahan ataupun mengkreasi serangan.

Fabinho yang bersama Wijnaldum mampu membuat para pemain depan lepas untuk berkreasi dan para pemain belakang merasa lebih aman.

Lini belakang mahal Liverpool pun patut diapresiasi, terutama tentu sang Kapten, Virgil Van Dijk. Sesudah gol Arsenal, pemain ini yang tampak di kamera membangkitkan para pemain. Van Dijk juga seperti memberi isyarat pada para pemain depan untuk segera fokus saja menyerang, karena sesudah itu pertahanan Liverpool akan semakin tangguh dibentenginya.

Duet Van Dijk dan Lovren menjadi benteng yang amat tangguh, ditopang oleh dua full back muda Robertson dan Arnold yang amat mobile sepanjang pertandingan. Keunggulan-keunggulan ini namapk jelas di statistik pertandingan, Liverpoll menguasai bola hingga 66 persen dengan 10 tembakan yang mengarah ke gawang, berbanding hanya tiga tendangan dari Arsenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun