Timnas Indonesia sejatinya sudah tampil baik, tetapi Thailand membuktikan bahwa mereka tidak harus menang dengan permainan yang dominan dan menghibur. Thailand mengalahkan Indonesia dengan skor telak, 4-2. Perjalanan selanjutnya bagi Lilipaly cs, terlihat semakin curam.
Saya harus memuji bagaimana pendekatan dari Timnas Indonesia terutama di babak pertama saat melawan Thailand. Sempat diragukan akan tampil tidak karuan atau tanpa pola yang jelas seperti saat menghadapi Singapura dan Timor Leste, kali ini timnas bermain lebih tenang dan rapi.
Memainkan seluruh pemain terbaiknya kecuali posisi kiper Andritany yang digantikan Awan Setho, Bima Sakti mampu meramu timnas sehingga berhasil membuat Thailand harus  bermain berhati-hati dan bahkan jatuh bangun menahan serangan  Indonesia sepanjang pertandingan.
Paling tidak ada dua perubahan mendasar yang terlihat di timnas. Pertama, timnas bermain lebih tenang dan tidak terburu-buru. Setiap kali menguasai bola, timnas tidak langsung mendrive bola ke daerah lawan, tetapi masih dikontrol lebih lama.
Hal ini cukup efektif, karena beberapa kali mampu membuat Thailand terpancing  dan menyisakan ruang kosong yang mampu dimanfaatkan oleh kedua sayap, Andik dan Riko serta Lilipaly.
Ketenangan dan juga keberhasilan mengontrol tempo permainan itulah yang akhirnya membuat Zulfiandi mampu mengambil keputusan berani untuk melepaskan tendangan spektakuler yang merobek gawang Thailand di menit ke-29. Gol yang sempat melambungkan asa pendukung timnas.
Kedua, para pemain langsung melakukan pressing ketika kehilangan bola. Pemain timnas nampak lebih punya daya juang. Pemain bersatu padu mengejar bola setiap kali kehilangan bola. Keraguan akan fighting spirit pemain sempat terbantahkan melalui apa yang terlihat  di lapangan, khususnya di babak pertama.
Sayangnya, penampilan yang lebih baik dari pertandingan sebelumnya tidak cukup membenamkan Thailand di kandang mereka. Negeri gajah putih ini, terlampau tangguh atau bahkan bermain seperti yakin mampu menang atas Indonesia.
Ketika ketinggalan 0-1, Thailand perlahan-lahan seperti binatang buas yang menunggu kesalahan atau hilangnya konsentrasi dari buruannya. Hasilnya nampak jelas, meski harus menunggu dekat penghujung babak pertama.
Pada menit ke-38, Korakod Wiriyaudomsiri mampu membobol gawang Indonesia ketika tendangan sudutnya dengan mulus merobek gawang Awan Setho. Gol yang bagi saya seperti  tidak dapat dipercaya, karena datang begitu mudahnya di tengah optimisme dan kepercayaan diri yang mulai tumbuh.
Belum selesai kekecewaan karena gol tersebut, tujuh menit kemudian Thailand mampu menggandakan kedudukan. Lagi-lagi melalui set piece. Pelanggaran yang dibuat Hansamu sedikit di sisi kiri kotak penalti Indonesia harus dibayar mahal.
