Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Loki, Unai Emery, dan Kebangkitan Arsenal

6 November 2018   09:41 Diperbarui: 6 November 2018   19:11 1517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kemiripan Waja Loki dan Unay Emery I Gambar : diolah dari comicbook.com dan mosaiquefm.com

Sejak pertama kali melihat Unai Emery saya langsung mengingat sosok Loki, keduanya memang memiliki wajah yang amat mirip.

Untuk yang tidak mengenal keduanya saya akan menjelaskannya secara singkat. Emery adalah nama pelatih klub Inggris, Arsenal. Pelatih berkebangsaan Spanyol berusia 47 tahun ini dipercaya untuk menggantikan pelatih legendaris Arsenal, Arsene Wenger setelah Arsenal dinilai selama bertahun-tahun mendapatkan hasil buruk bersama Wenger.

Lalu siapa Loki? Loki adalah karakter fiksi yang semakin dikenal sejak muncul dalam film box office bertema superhero, The Avengers yang diangkat dari komik terbitan Marvel. Loki adalah saudara dari Thor, pahlawan super dari Asgard. Sebenarnya Loki adalah saudara adopsi, karena Odin, raja Asgard iba terhadap Loki kecil yang ditinggal setelah Asgard menaklukan musuh mereka, Frost Giant.

Singkat cerita, Loki bertumbuh bersama Thor, tetapi memiliki karakter dan kekuatan yang berbeda. Thor menjadi baik atau protogonis sedangkan Loki menjadi karakter jahat atau antagonis.

Meskipun demikian, Loki juga memiliki kekuatan yang disegani meski tidak sehebat Thor. Loki memiliki kecerdasan jenius , memiliki kemampuan sihir, dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi kekuatan magis untuk berbagai tujuan. Dalam kata lain, Loki adalah ahli manipulator dan ahli pengatur siasat yang hebat.

Dalam konteks inilah saya kira, kita bisa menghubungkan kemampuan Loki dengan Emery, bukan sekedar membicarakan kemiripan wajah mereka.

Emery dapat dikatakan sampai saat ini memiliki kemampuan "magis" yang dapat merubah Arsenal sehingga dapat tampil dengan hebat. Padahal sebelumnya sempat dianggap sebagai pelanjut derita Arsenal, seusai kekalahan dari Chelsea dan Manchester City di dua laga awal.

Sesudah itu dengan ajaib Emery membuat Arsenal belum lagi merasakan kekalahan. The Gunners mampu meraih sembilan kemenangan beruntun di semua kompetisi di tangan Emery. Selain tak pernah kalah, Arsenal mendapatkan kembali karakter mereka sebenarnya yaitu agresivitas. Dalam 11 laga, Arsenal mencetak 25 gol, unggul dari Liverpool yang dikenal agresif di bawah Jurgen Klopp.

'Kami mendapatkan Arsenal kami kembali' kata para supporter Arsenal menyambut kebangkitan klub kesayangan mereka bersama Emery.

Seperti Loki yang sering dipandang sebelah mata, Emery membuat keraguan beberapa pengamat terhadap dirinya terpatahkan. Salah satunya adalah dari mantan pemain Arsenal, Paul Merson. "Mereka (Liverpool) akan mencabik-cabik Arsenal," ujar Merson, sebelum laga Arsenal melawan Liverpool.

Tetapi sesudah Arsenal tampil apik melawan Liverpool, Merson yang dikenal selalu kritis harus menelan kata-katanya kembali. "Saya salah kemarin dan saya sangat senang mereka berhasil membuat saya menelan kembali kata-kata saya. Sudah jelas mereka tampil makin membaik tiap pekan" kata Merson.

Apa kunci yang membuat Emery berhasil merubah Arsenal hingga tampil hebat seperti sekarang? Paling tidak ada 3 (tiga) hal yang dapat dikemukakan.

Pertama, Emery berhasil mengembalikan mental juara para pemain Arsenal. Emery datang saat Arsenal sedang sakit luar dan dalam. Arsenal gagal lolos ke Liga Champions, Arsene Wenger dipecat dan para pemain dicaci-maki.

Pilar seperti Mesut Ozil , Alexander Lacazette dan Granit Xhaka dianggap tidak mampu lagi menampilkan permainan terbaik mereka bersama Arsenal.

Namun di tangan Emery, para pemain ini seperti lahir kembali. Ozil kembali menunjukan sentuhan magisnya, Xhaka mampu menjadi penghubung yang baik antar lini dan Lacazette kembali menjadi monster menakutkan lawan di lini depan.

Bek kanan Arsenal, Hector Bellerin mengungkapkan rahasia kebangkitan mentalitas Arsenal di tangan Emery ini. "Seluruh mentalitas yang ia tanamkan di ruang ganti adalah mental untuk meraih kemenangan, mentalitas untuk bekerja keras. Ia ingin membuat kami benar-benar kompetitif dan perlahan-lahan kami menunjukkan peningkatan," ujar Bellerin.

"Bagus tidaknya performa seorang pemain berasal dari kualitas mereka dan juga taktik tim. Namun yang paling penting berasal dari kepala mereka, dari mentalitas mereka," ujar Emery menjelaskan cara pandangnya tentang mentalitas.

Xhaka, Lacazette dan Ozil kembali tampil hebat di tangan Emery I Gambar :Sportfuse
Xhaka, Lacazette dan Ozil kembali tampil hebat di tangan Emery I Gambar :Sportfuse
Kedua, Emery membuat Arsenal kembali dapat tampil kolektif. Salah satu kritik terhadap Arsenal musim lalu adalah karena terlalu mengandalkan kemampuan individu pemain. Kegagalan tim adalah kegagalan seorang Ozil atau Aubameyang saja.

Namun di tangan Emery semuanya berubah. Arsenal bermain sebagai tim, menjunjung kolektivitas di lapangan. Hal ini tampak dari bagaimana seorang Aubameyang dapat berbagi ruang di lini depan dengan Lacazette dengan begitu kompaknya. Tak ada persaingan di sana, yang ada saling menopang.

Di lini tengah, Ozil tak lagi merasa sendirian. Dalam skema formasi andalan Emery, 4-2-3-1, Ozil didukung penuh oleh Granit Xhaka dan Lucas Torreira. Inilah yang membuat Ozil dapat tampil lebih lepas lagi, sehingga mampu menunjukan kemampuan terbaiknya.

Keberhasilan Emery sebelumnya bersama Sevilla yang mampu meraih tiga trofi Europa League secara beruntun dipercaya karena kekuatan kolektivitas tinggi yang mampu dibangun oleh Emery di dalam skuat. Saya pikir, Arsenal sedang on the way untuk merajut kekuatan serupa.

Ketiga, Emery mampu menjaga relasi yang baik dengan para pemain. Syarat untuk bermain kolektif sebenarnya amat mudah yaitu mendorong pemain menerima Emery dengan tangan terbuka. Pemain harus mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi pada pelatih, dan sebaliknya pelatih terlihat melindungi dan mengayomi para pemain.

Relasi Emery dengan pemain membuat pemain dapat tampil lepas I Gambar : Theweek.co
Relasi Emery dengan pemain membuat pemain dapat tampil lepas I Gambar : Theweek.co
Emery hingga saat ini mampu melakukannya dengan amat baik. "Saya pikir hal terpenting adalah terhubung dengan orang-orang dan memiliki hubungan personal. Dari hati ke hati, pikiran ke pikiran. Hati menyalurkan emosi, kepala menyalurkan kecerdasan. Jadi, sangat penting memiliki koneksi personal dan juga kolektif," ujar Emery tentang relasi dengan para pemain.

Emery mampu menjaga relasi ini tidak terlalu dekat tapi juga tidak berlebihan. Emery berbicara secara teratur kepada para pemainnya dan mempertahankan jarak yang sehat dengan para pemain.

Metode ini membuat para pemain akan nyaman dan mau melakukan setiap instruksi. Contohnya, Granit Xhaka yang sempat rela dimainkan di posisi bek kiri oleh Emery.

Relasi yang membuat gelandang Lucas Torreira dan bek tengah, Sokratis juga mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka meski baru pertama kali merumput di Liga Inggris.

"Hubungannya dengan para pemain sangat bagus dan dia selalu berusaha memotivasi kami. Dia menuntut banyak latihan untuk membantu Anda tumbuh," kata mantan pemain Emery di Valencia, Nico Pareja.

Arsenal bersama Emery harus diakui sedang berada di trek yang bagus. Mempertahankan Arsenal agar tetap konsisten tampil seperti ini bukanlah hal yang mudah.

Mari kita sejenak kembali ke Loki. Salah satu perkataan Loki yang menggambarkan siapa Loki dalam film The Avengers adalah "You are, All of You, Beneath Me". Loki melihat manusia dan semua yang hidup di bumi selayaknya semut. Loki arogan dan sombong ketika sedang unggul.

Hal ini dikarenakan Loki sering hidup dalam delusi. Delusi ini yang sempat diakhiri oleh Hulk yang menghajar Loki di Stark Tower sekaligus menyadarkan Loki bahwa dia sedang berdelusi tentang keunggulan dan dominasinya terhadap semua mahkluk lainnya.

Artinya, saya rasa kekuatan kebangkitan Arsenal muncul dari kesadaran bahwa mereka telah tertinggal dan masih harus meningkatkan level untuk bisa setara dengan Manchester City, Chelsea atau Liverpool. Namun akan sangat berbahaya jika mereka segera lupa diri dan hidup dalam delusi saat hasil-hasil bagus terus didapatkan. 

Emery bersama Arsenal jika lupa diri, maka nasib mereka akan sama dengan Loki, sekejap dibunuh oleh Thanos di Infinity War. Namun jika tidak lupa diri, Arsenal sedang berjalan menuju kejayaan mereka kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun