Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Seusai Alexis Sanchez Kembali Mencetak Gol

10 Oktober 2018   20:23 Diperbarui: 10 Oktober 2018   20:51 970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alexis Sanchez, Striker Manchester United yang masih dipertanyakan I Gambar : independent

Sanchez memang pernah bermain dengan Messi di Barcelona,  tetapi dia bukanlah Messiah. Perlu perspektif baru untuk melihat Sanchez. Dia munkin adalah pemain yang bergaji tertinggi, tetapi dia bukanlah pemain yang sanggup menahan beban sebagai penentu keberhasilan tim yang dia perkuat.

Rekannya di MU, Paul Pogba juga menyiratkan demikian. "Hal yang harus anda tahu tentang Alexis adalah dia seorang pekerja keras. Dia berlatih dengan sangat baik, selalu mencoba membantu tim, berbicara dengan rekan-rekannya dan melakukan segalanya" ujar Pogba.

Jika dia sudah bekerja keras, dan hasilnya demikian? Lalu apa yang salah? Ekspetasi atau harapan terhadap Sanchez. Dia hanyalah seorang pria Chile yang menginginkan gaji lebih baik. Sesederhana itu.

Kedua, adaptasi terhadap gaya Mourinho. Pendukung Sanchez mengatakan bahwa sepak bola pasif yang diterapkan oleh Mourinh mempengaruhi cara bermain Sanchez. Salah satu yang mengatakan demikian adalah pelatih timnas U-20 Chile, Jose Sulantay.

"Tentu saja ada peran Mourinho di sana. Mourinho bermain defensif dan mengandalkan bola panjang. Strategi ini mengurangi peran Sanchez di posisinya (sayap kiri)" ujar Sulantay.

Sulantay ada benarnya. Jika kita perhatikan di lapangan, Sanchez memang bermain seperti orang yang kebingungan. Bahkan para penggemar MU mengatakan bahwa Sanchez bermain seperti sedang mabuk anggur murahan dari Chile. Bukan saja soal kontrol bola yang tidak sempurna tetapi tentang penempatan posisi yang sering salah.  Sanchez seperti tanpa arah.

Padahal dalam sepak bola modern, seharusnya Sanchez harus mampu cepat beradaptasi. Bukankah banyak pemain hebat dapat bermain dengan berbagai posisi sesuai kebutuhan tim dengan sama baiknya? Jika Sanchez tak mampu maka yagn perlu ditanyakan adalah kualitasnya. Jika harus jujur,  kualitas Sanchez  semakin lama semakin menurun.

Mungkin karena alasan inilah, Mou akan lebih memilih Rashford, Martial atau Lingard yang lebih mampu bertransformasi sesuai dengan strategi yang Mou inginkan di lapangan. Tempat bagi Sanchez sudah amat terbatas.

***

Mari kita kembali ke kalimat "anak baik" dari Mourinho bagi Sanchez di awal tulisan ini. Jika harus mengartikannya, maka kalimat ini dapat berarti bahwa seorang Sanchez tidaklah seperti Pogba atau pemain lain yang terlalu banyak protes ketika tidak dimainkan sebagai starter oleh Mourinho.

Pemain yang sekarang berusia 30 tahun ini lebih memilih untuk diam ketika berada dalam situasi tersebut, dan hal ini  dapat dikatakan sebuah hal yang amat positif atau disukai seorang Mourinho. Mou tentu senang jenis pemain yang taat atau loyal daripada pemain yang terlalu vokal di dalam tim di tengah keadaan tim yang memanas akhir-akhir ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun