Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menebak Alasan Jose Mourinho Memecat Pogba sebagai Wakil Kapten

26 September 2018   17:35 Diperbarui: 26 September 2018   17:46 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mou dan Pogba semakin memanas I Gambar : soccerinfomania

"Saya pikir ada masalah mental dan sikap. Satu tim datang ke pertandingan ini untuk mati-matian, yang lainnya terlalu santai" ucap Mourinho dengan wajah kesal. Manchester United (MU) diimbangi oleh klub promosi, Wolverhampton Wanderes, 1-1 di Old Trafford akhir pekan kemarin.

Hasil pertandingan kemarin membuat Mourinho pantas gusar. Bagaimana tidak, dari delapan pertandingan yang sudah dilalui MU berbagai kompetisi, The Special One baru membawa MU merasakan empat kemenangan. Sisanya pertandingannya meraih hasil satu seri dan tiga kali menelan kekalahan.

Kegusaran itu sepertinya membuat suasana tim menjadi tidak kondusif. Apalagi, ada pemain yang tidak setuju dengan pendapat Mou di ruang pers dan berusaha menyanggahnya secara agresif. Siapa pemain itu? Siapa lagi kalau bukan Paul Pogba, wakil kapten MU.

Mou geram dan akhirnya  mencabut jabatan wakil kapten MU yang diemban Pogba -- selama kapten tim Antonio Valencia absen karena cedera, Pogba yang dipercaya memimpin saat MU berlaga. Tentu sebuah tindakan berani sehingga perlu kita mencari alasan di balik tindakan yang tidak populer yang diambil Mourinho. Paling tidak ada 3 (tiga) alasan yang dapat dikemukakan ; 

Pertama, bagi Mourinho, Pogba dianggap tidak mewakili karakter seorang pemimpin yang baik. Pemimpin baik seperti apa yang diinginkan Mou? Pemimpin yang mau menunjukan ketaatan terhadap pelatih atau perpanjangan tangan pelatih.

Semua orang tahu, bahwa selama 17 tahun karir kepelatihannya, Mou adalah pelatih yang perfeksionis, disiplin dan cukup otoriter. Perlawanan di ruang ganti dan di lapangan adalah sesuatu yang amat dibencinya. Pogba melakukannya padahal Pogba sendiri dipercaya sebagai pemimpin oleh Mou selama kapten utama, Antonio Valencia cedera.

Tak pelak, Mou tak segan mencabut hak kapten Pogba, terlebih dikabarkan mereka sudah terlalu sering beradu mulut di ruang ganti. Meskipun sempat mengatakan tidak ada perselisihan, tetapi semua orang tahu bahwa Mou sedang kecewa berat dengan Pogba.

"Orang yang sama yang memutuskan bahwa Paul bukan lagi kapten kedua lagi adalah orang yang sama yang memutuskan bahwa Paul adalah kapten keduanya - saya sendiri." ujar Mou tegas tanpa sesal.

Kedua,  bagi Mourinho, gaya main Pogba tidak pernah cocok dengan skema permainan tim yang diinginkannya. Mou sudah berusaha "membujuk" Pogba untuk turut terhadap skema ala Mou dengan memberikan ban kapten, tetapi ternyata tidak berhasil. Pogba tidak berubah dan kerap menyindir skema permainan MU di tangan Mourinho.

Mourinho dikenal dengan permainan pragmatisnya atau menjunjung gaya bertahan yang mumpuni. Keberhasilannya di Porto, Chelsea dan Inter Milan menunjukan itu dengan begitu jelas. Mou ingin Pogba dapat ikut membantu serangan dengan baik dan juga mau turun bertahan. Bagi Mou, tidak kebobolan lebih baik daripada harus membobol gawang lawan tanpa mempedulikan pertahanan.

Di titik itulah tidak ada kesepahaman antara Mou dan Pogba. Pogba tetap jarang turun membantu serangan dan lebih senang menyerang. Berbagai kata digunakan Mou untuk menyerang Pogba, mulai dari kata "malas", "santai" dan sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun