Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kemenangan Prancis, Kemenangan Taktik

11 Juli 2018   04:27 Diperbarui: 11 Juli 2018   07:44 2307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taktik Deschamps dan Gol Umtiti bawa Prancis ke Final I Gambar : Guardian

Setelah 90 menit plus 6 menit selesai, Didier Deschamps dan staf pelatihnya langsung membuat lingkaran. Mereka menari bersama, senyuman terus nampak dari wajah mereka, merayakan kesuksesan Prancis menaklukan tim yang kuat dan kompetitif, Belgia, 1-0. Deschamps pantas bergemira, taktiknya berjalan baik. Prancis lolos ke Final Piala Dunia 2018.   

Pertandingan semi final antara Prancis melawan Belgia di Saint Petersburg Stadium berlangsung menarik. Kedua tim yang memiliki kekuatan merata di setiap lini bermain habis-habisan. Di hadapan 64. 286 suporter, bukan saja kecepatan Hazard dan Mbappe yang terpapar, tetapi juga pertarungan strategi atau taktik dari kedua pelatih yang terus menggigit sepanjang pertandingan.

Taktik menjadi hal yang krusial, ketika dua raksasa bertemu. Memperhatikan taktik itu dimainkan kedua tim, seperti menikmati nada-nada sebuah lagu dimainkan sambil menunggu kapan nada fals akan terdengar.

***

Pelatih Belgia, Roberto Martinez membuat sedikit kejutan sebagai respon terhadap ketidakhadiran wing back kiri mereka, Thomas Muenier. Martinez merubah strategi 3-5-2 atau 3-4-3 yang biasa dimainkan menjadi 4-3-3. Lini tengah diisi oleh Mousse Dembele, Axel Witsel dan Fellaini. Kevin De Bruyne didorong ke depan mengapit Romelu Lukaku dari sebelah kanan dengan Hazard di sebelah kiri.

Lini belakang diisi oleh trio Vincent Kompany, Alderweid dan Vertonghen dengan Nacer Chadli di full back kanan yang dengan cepat berubah menjadi wing back. Ya, ketika menyerang mereka dapat membentuk 3-4-3, tetapi dengan lini tengah yang lebih seimbang.

Perubahan formasi Belgia ini membuat Prancis cukup kesulitan di awal pertandingan, khususnya 20-25 menit babak pertama berjalan.

Prancis yang tetap bermain dengan 4-3-3, dengan trio lini depan Griezman, Mbappe dan Giroud yang didukung oleh Kante, Pogba dan Matuidi di lini tengah seperti bingung menahan laju Hazard. Strategi defensif dengan mendorong Pogba atau Kante membantu sisi kanan dimana Hazard berada, malah menyisakan lubang di lini tengah yang sesekali mampu dimanfaatkan oleh Fellaini maupun De Bruyne.

Deschamps dengan cerdik merubah taktiknya. Sepertinya rencana awal Deschamps adalah menguasai lini tengah, menguasai bola lebih banyak seperti yang dilakukan terhadap Uruguay di babak 16 besar.

Namun melihat lini tengah Belgia yang lebih dominan, Deschamps menginstruksikan Giroud lebih turun ke dalam, yang dengan sendirinya mengundang lini belakang Belgia sedikit maju ke depan, dan berharap dapat melakukan counter attack cepat. Berhasil!

Beberapa kali setelah mampu memutus aliran bola melalui kecerdasan N'Golo Kante, bola digiring cepat ke depan lalu diumpan melalui jalur tengah atau sayap, memanfaatkan kecepatan Kylian Mbappe. Melihat situasi tersebut, Martinez mulai menginstruksikan para pemain Belgia untuk lebih berhati-hati dan sabar. Pertandingan kembali seimbang dari segi penyerangan, dan babak pertama berakhir 0-0 untuk kedua tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun