Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Terima Kasih El Maestro, Oscar Tabarez

7 Juli 2018   15:49 Diperbarui: 7 Juli 2018   19:33 3562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oscar Tabarez I Gambar Tycsports

Lelaki tua itu memandang kosong ke lapangan. Entah apa yang dipikirkannya. Uruguay sudah ketinggalan dua gol dari Prancis. Sesekali dia mencoba berdiri, tapi tak bisa lama. Tangan kanannya sering gemetaran memegang tongkat yang menopang tubuhnya. Lelaki itu sudah lelah. Uruguay akhirnya tersingkir, dan lelaki tua itu mungkin menemukan waktu yang tepat untuk beristirahat.

Pelatih Uruguay bernama Oscar Washington Tabarez Silva adalah sosok yang mencuri perhatian pecinta sepak bola di perhelatan Piala Dunia 2018. Pria yang cukup disebut dengan Oscar Tabarez itu berdiri kontras dengan beberapa nilai sepak bola yang terlihat di Rusia.

Jika sepak bola bicara tentang kebugaran fisik, Tabarez sebaliknya, Tabarez terlihat lemah secara fisik. Selain karena sudah berusia 71 tahun, Tabarez juga mengidap penyakit langka yang cukup membuatnya terlihat menderita. Tabarez mengalami penyakit langka bernama Guillain-Barre Syndrome yang menyerang sarafnya sejak tahun 2016.

Oscar Tabarez dengan Tongkat I Gambar: sportsbible
Oscar Tabarez dengan Tongkat I Gambar: sportsbible
Penyakit itu membuat Tabarez terlihat lambat melangkahkan kakinya, termasuk harus memegang tongkat untuk membantu langkah dan menopang tubuhnya dan sesekali harus berharap pada kursi roda untuk membawanya ke tempat yang dia inginkan.

Seharusnya, Tabarez pantas untuk meminta rehat atau pensiun dari tugasnya namun panggilan dari negaranya dirasa lebih penting dari kondisi kesehatannya. Tabarez lebih mencintai negaranya dibandingkan dirinya sendiri.

Entah mengapa, mantan pelatih AC Milan ini di dalam kondisinya itu masih diterima oleh rakyat dan khususnya pemain nasional Uruguay sebagai pelatih utama tim nasional. Ada yang menngatakan bahwa pengalaman Tabarez adalah salah satu alasannya.

Tabarez telah menjadi pelatih kepala La Celeste sejak tahun 2006. Artinya sudah 12 tahun Tabarez membaktikan dirinya pada negaranya. Ini bukan pengabdian biasa tanpa hasil, namun di tangan Tabarez Uruguay berhasil meraih prestasi mentereng di turnamen sekelas Piala Dunia.

Pada Piala Dunia 2010, La Celeste berhasil dibawa Tabarez menembus babak Semifinal, sedangkan di  Piala Dunia 2014, Uruguay  berhasil lolos sampai ke babak 16 besar dan pada Piala Dunia 2018, Uruguay berhasil tiba hingga babak 8 besar. Uruguay semakin dihormati bersama Tabarez.

Hingga sekarang, Tabarez telah memimpin Uruguay melakoni 157 laga. Jika ditambah jumlah pertandingan yang dipimpinnya sebagai pelatih tim yunior Uruguay periode 1988 sampai 1990 dan tim yang berlaga di Olimpiade 2012,  maka Tabarez telah menjalani 196 pertandingan. Jumlah pertandingan yang sangat banyak yang membuat Tabarez mendapatkan penghargaan Guiness Book Of Record sebagai pelatih yang paling banyak memimpin tim nasional.

Tetapi jika ditelisik lebih jauh, bukan hanya pengalaman yang membuat Tabarez dihormati, tetapi alasan utamanya adalah teladan Tabarez sendiri. Teladan yang dimaksud bukan saja di dalam lapangan hijau tetapi juga di luar lapangan.

Di luar lapangan, Tabarez dipanggil El Maestro. Panggilan ini dikarenakan karena selain sebagai seorang pelatih sepak bola, Tabarez juga mengajar sekolah dasar di kota Montevideo. Inspiratif karena sekolah yang dipilih Tabarez adalah sekolah yang tergolong miskin dan kumuh. Sebuah karya kehidupan yang diapresiasi juga oleh UNESCO. Luar biasa.

Tabarez, waktunya untuk istirahat I Gambar : Tampabay
Tabarez, waktunya untuk istirahat I Gambar : Tampabay
Di lapangan, sebagai seorang pelatih, Tabarez tergolong keras kepala. Apa yang diinginkannya dimainkan anak asuhnya di lapangan harus benar-benar dijalankan. Luis Suarez, Edinson Cavani, Diego Godin mengalami didikan keras Tabarez sepanjang karir mereka. Para pemain bijntang ini terlihat taat, karena apa yang dikatakan oleh Tabarez itu yang dilakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun