Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sarrismo Unggul di Turin, Napoli Bisa "Scudetto"

23 April 2018   17:04 Diperbarui: 23 April 2018   17:05 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gol Koulibaly taklukan Turin I Gambar : BBC

Allianz J Stadium sekejap terihat membiru di balik kelamnya hitam dan putih. Beberapa orang berteriak ada juga yang menangis, mereka seperti tak percaya bahwa tim kesayangan mereka dapat mengalahkan Juventus melalui sundulan Koulibaly di menit ke-89.

**********

Pertandingan tadi pagi antara Juventus melawan Napoli disebut sebagai laga Scudetto. Meski sisa laga masih tersisa empat pekan lagi, tetapi partai ini dianggap menentukan karena kedua tim adalah tim yang masih berpeluang meraih gelar juara Seri A musim ini.

Juventus unggul 4 poin sebelum laga, jikalau menang maka jarak 7 poin sudah terlalu aman bagi La Vechia Signora untuk kembali mengukir rekor untuk meraih gelar juara ke-7 kali secara beruntun. Sejarah yang mungkin akan sulit diukir oleh tim manapun di sisa abad ini.

Sedangkan bagi Partenopei, jika menang maka selisih mereka menjadi tinggal 1 poin sekaligus membuat tekanan kepada Juventus akan semakin berat, sesuatu yang jarang dialami oleh Juventus dalam 6 musim terakhir.

Semuanya memang bukan saja tergantung dari para pemain, tetapi juga strategi cerdar pelatih. Media-media Italia bahkan menyebut ini sebagai pertarungan seorang pemikir melawan seorang ideolog. Sang pemikir itu adalah Massimiliano Allegri dan ideolog itu adalah Maurizo Sarri.

Sebutan ini bisa tergambar dari bagaimana Allegri dan Sarri memainkan permainan mereka. Allegri musim ini adalah pelatih yang suka mengganti formasi. Memulai musimnya bersama Juventus dengan 3-5-2, warisan Conte, Allegri menggantinya menjadi 4-2-3-1 ketika kebutuhan untuk memainkan keempat penyerangnya sekaligus menjadi kebutuhan yang mendesak.

Allegri dan Sarri duel imbang musim ini I Gambar : contra attaque
Allegri dan Sarri duel imbang musim ini I Gambar : contra attaque
Mario Mandzukic berhasil dibuatnya menjadi Forward Winger di sebelah kiri dan membuat Paulo Dybala kerasan berada di belakang striker paling mahal mereka sepanjang sejarah, Gonzalo Higuain. Hasilnya memang mujarab, Juventus masuk final Liga Champions musim lalu dan meraih scudetto keenam secara berturut-turut.

Musim ini Allegri bergeser lagi. Tidak puas dengan Dybala yang kerap didera cedera dan tidak maksimal, Allegri mencoba memainkan strategi  4-3-3 dan terakhir 4-4-2. Formasi terakhir adalah formasi terakhir yang mampu membawa Juventus lolos dari hadangan Tottenham Hotspurs di perdelapan final Liga Champions. Allegeri yang terus berpikir.

Sebaliknya dengan Maurizio Sarri. Pelatih Napoli ini adalah seorang ideolog yang mencintai permainan dengan ball possesion dan memuja permainan cantik nan indah seperti Pep Guardiola. Pressing tinggi para pemain dimainkan dengan kemampuan umpan-umpan pendek serta pergerakan pemain tanpa henti.

Sebutan untuk gaya Sarri ini adalah Sarrismo. Sarrismo yang memang indah untuk disaksikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun