Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saat ditelepon Istri Teman Kantor

2 Maret 2018   05:22 Diperbarui: 2 Maret 2018   07:21 2472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan pernah selingkuh, memusingkan I Sumber Illustrasi : Confidential

"Halo selamat sore Kak Arnold. Saya Santhy. Maaf mengganggu" begitu kalimat pertama dari suara seorang wanita melihat  dari sambungan HP dari nomer tak dikenal di sebuah sore akhir tahun lalu. "Santhy??" tanya saya dalam hati, bingung. "Saya istrinya Stanley" segera wanita itu memperkenalkan dirinya, seperti merasakan kebingungan saya.

"Oh..Santhy, iya, gimana, ada yang bisa saya bantu?" sahut saya. Saya memang mengenal Santhy, tapi hanya sebatas istri Stanley, teman sekantor saya.

"Kak Arnold, kenal Lusi?" lanjut Santhy, kali ini suaranya terdengar parau, seperti baru selesai menangis. "Lusi???" jawab saya, sambil mengingat nama yang disebutkan. "Lusi siapa ya?" tanya saya balik, memastikan siapa yang dimaksud Santhy.

"Lusi itu pernah terlibat dalam acara Bimbingan Teknis (Bimtek) bersama dengan Kak Arnold dan Stanley" jelas Santhy. "Oh, Lusi yang itu. Iya, saya kenal" kata saya datar, mengendus sesuatu yang tak beres.

"Orangnya bagaimana sih kak?" tanya Santhy. Kali ini, suaranya memelan. "Mengapa dengan Lusi?" kali ini saya berusaha to the point, mengingat saya tidak pernah berada di situasi membingungkan seperti ini.

"Dia selingkuh dengan Stanley, dan pernah menelepon saya untuk menceraikan Stanley Kak" jawab Santhy yang kali ini berterus terang. "Ooo..." jawab saya pendek. Jawaban pendek ini, berarti saya harus berpikir keras, bagaimana mengambil posisi di situasi seperti ini.

"Jadi gimana Santhy?" kali ini saya ingin mempertegas apa yang diinginkan Santhy dari diri saya. "Orangnya gimana sih kak?. Apa kakak pernah melihat dia berjalan bersama dengan Stanley setelah Bimtek itu? kali ini Santhy semakin ofensif bertanya.

"Hmm..." gumam saya. "Jika bukan karena anak-anak, saya sudah tidak akan begini kak" kali Santhy mulai curhat. "Saya akan berjuang keras melawan wanita ini semampu saya demi anak-anak" tambah Santhy, kali ini sudah menangis.

Santhy dan Stanley, adalah keluarga muda dengan dua anak yang masih balita. Mereka berdua sama-sama bekerja dan kedua anak mereka memang lebih sering diasuh nenek atau kakek mertua daripada Stanley.

Jujur, aroma perselingkuhan dari Stanley sudah tercium oleh saya dan beberapa teman. Namun, kami merasa itu hanyalah "kenakalan" biasa seorang pria muda yang terbiasa "Cinlok" waktu acara seperti Bimtek dll. Sesudah itu, biasanya semuanya akan menguap seperti air. Tapi kali ini ternyata tak seperti itu.

Lusi sendiri adalah seorang wanita yang terlihat cerdas dan lincah dan tentu manis. Bukan saja laki-laki jomblo yang menaksirnya tetapi pria beristri juga menginginkannya dalam bayangan liar mereka. Bayangan yang membuat pria beristri sejenak melupakan istri dan anak di rumah. Kata sejenak ini, terkecuali untuk Stanley, karena dia sepertinya terlalu lama melupakan istri dan anak di rumah. Stanley memang suka bermain api.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun